Tak sampai satu bulan lagi, kompetisi Liga 1 Indonesia bakal mulai digelar. Sebanyak 18 klub sudah ditentukan untuk menjadi kontestan pada kompetisi resmi pertama sejak turunnya sanksi FIFA pada 2015 silam, Minggu (26/03/17).
Namun sebelum itu, PSSI akan segera melakukan verifikasi terhadap kelayakan klub untuk turun di Liga 1. Meski tidak semua aspek, namun Federasi Sepakbola Indonesia itu menitikberatkan pada tiga aspek yang wajib dipenuhi untuk berkompetisi.
Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono."Dari lima aspek verifikasi yang ditentukan, kami fokus pada tiga diantaranya. Yaitu Legal, Finansial dan Infrastruktur," Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono saat menghadiri Kongres Luar Biasa PSSI Asosiasi Provinsi Jawa Timur di Surabaya kemarin.
Dilanjutkan figur yang akrab disapa Jokdri itu, bahwa tiga aspek itu yang menjadi kevalidan suatu klub untuk dinilai layak atau tidaknya mengikuti kompetisi Liga 1 yang menerapkan standar lebih tinggi dibanding ISL.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu kemudian merinci masing-masing aspek verifikasi beserta contoh kasusnya yang bisa menghambat suatu klub gagal mengikuti kompetisi nanti.
"Aspek legal, ini adalah penilaian besar terhadap klub. Hal ini meliputi legalitas klub, lisensi maupun badan hukum yang menaungi klub," jelas Jokdri.
"Lalu yang kedua, yaitu aspek finansial. Bagaimana suatu klub harus sehat secara keuangan dan memastikan tidak ada tunggakan gaji bagi para pelaku sepakbola (di klub tersebut pada musim lalu)," imbuhnya.
Dan mengenai masalah insfratruktur, PSSI bisa menerapkan kebijakan prerogatif dengan menunjuk stadion yang dinilai layak dalam menggelar pertandingan bagi klub ketika kesulitan menentukan home base.
"Dari awal, silakan home base dua stadion. Tapi kalau dinilai tidak memenuhi standar atau kesulitan perijinan di tengah kompetisi, tentu PSSI melalui operator akan menentukan stadion bagi klub tersebut," ulasnya.