Kerusuhan Masih Terjadi, Menpora Tekan Suporter Lakukan Pakta Integritas

Senin, 27 Maret 2017 16:28 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Gerry Anugrah Putra
© INDOSPORT/Ghozi El-Fitra
Bobotoh Persib saat mendukung tim kesayangannya. Copyright: © INDOSPORT/Ghozi El-Fitra
Bobotoh Persib saat mendukung tim kesayangannya.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) angkat bicara terkait kerusuhan antar suporter sepakbola yang masih kerap terjadi. Baginya kerusuhan antar suporter ini dapat membuat repot PSSI selaku induk federasi sepakbola Indonesia.

Kemenpora menanggapi serius kerusuhan suporter sepakbola yang masih kerap terjadi. Seperti yang baru-baru ini terjadi, saat dimana kereta yang ditumpangi suporter Persija Jakarta yang mendapat intimidasi timpukan batu dari oknum yang diduga suporter Persib Bandung. Bahkan akibat kerusuhan ini selain menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti kereta, juga menimbulkan trauma pada penumpang lain khususnya wanita dan balita.

Tak sampai di situ, bahkan kejadian lebih memilukan baru saja terjadi. Suporter Persita Tangerang, Ferdian Fikry meregang nyawa. Dia tewas karena luka tusukan di dada usai menyaksikan tim kebanggaanya Persita Tangerang berlaga.

Menanggapi hal ini, Menpora melalui Sekretaris Menpora (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto ingin para suporter ini dikumpulkan dan membuat sebuah perjanjian yang mengikat. Sebab, bila tidak, imbas kerusuhan ini dapat merugikan semua pihak termasuk PSSI yang tengah menuju perubahan yang lebih baik.

"Tingginya angka kerusuhan antar suporter yang masih kerap terjadi hal ini masih banyak terjadi di banyak tempat dan tentu hal ini bisa merepotkan PSSI. Apalagi PSSI sudah ada itikad untuk perubahan reformasi. Sementara yang harus direnovasi bukan manajemen klub, tapi suporter juga," ucap Gatot, Senin (27/03/17).

"Untuk itu, Kemenpora masih dalam rencana awal untuk mengumpulkan suporter-suporter kalau bahasa Pak Imam (Menpora) kita kumpulkan semua dan kita akan buat pakta integritas. Jadi mereka benar-benar tak akan berbuat kerusuhan," tambah dia.

Nanti bila memang perjanjian ini dapat terlaksana, Gatot menekankan bahwa masing-masing ketua suporter dapat bertanggung jawab. Sehingga nantinya kerusuhan antar suporter dapat ditekan.

"Mungkin di level pimpinan tidak akan terjadi kerusuhan tapi di level oknum kerap terjadi. Bila ini terjadi kami minta setiap pimpinan suporter bertanggung jawab. Pastinya nanti kita buat seperti Jambore suporter tapi untuk waktunya masih kita cari," tandasnya.

553