Sebuah perpisahan bagi umat manusia memang begitu menyakitkan. Berpisah dari keluarga yang dicintai, sahabat yang pergi, atau putusnya sebuah hubungan asmara tentunya menyebabkan air mata mengalir dari kedua bola mata kita.
Begitu juga dengan sepakbola. Perpisahan yang dialami oleh legenda hidup AS Roma, Francesco Totti, beserta para penggemar setianya sangat sakit untuk dirasakan. Pasca Roma menundukkan Genoa 3-2 di partai pamungkas Serie A Italia musim ini, derai tangis pun membanjiri Olimpico Stadium.
Bagaimana tidak. Totti yang telah lebih dari 24 tahun lamanya membela klub kebanggaan Ibu Kota Italia, harus berpisah di laga pamungkas ini. Dirinya sudah tidak akan lagi bermain untuk Serigala Roma pada musim depan.
Isak tangis para pendukung setia Roma pun bercucuran, ketika sang pangeran mengitari Olimpico Stadium untuk terakhir kalinya. Dirinya menyapa, melambaikan tangannya kepada ‘para rakyat’ yang menyesaki stadion sambil menahan haru yang terpapar di wajahnya.
Tidak hanya para pendukung, dirinya pun menerima sebuah penghargaan dari ‘serigala-serigala’ lainnya, yang diwakili oleh wakil kapten Roma, Daniele de Rossi. Penghargaan diberikan kepada Totti, yang saat itu didampingi oleh sang istri beserta ketiga anaknya.
Perpisahan memang menyedihkan. Namun, selalu ada pintu yang terbuka untuk setiap pintu yang tertutup. Kehilangan sang pemimpin bukan berarti Roma akan kehilangan taring di kancah Internasional. Siapa tahu, mereka mampu memutus dominasi Si Nyonya Tua dalam mengarungi kompetisi Serie A Italia, nantinya.
Terima kasih, Totti!