Liga 2

Terdegradasi ke Liga 3, Persik Kediri Lengkapi Derita Klub Jatim

Selasa, 17 Oktober 2017 19:02 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Galih Prasetyo
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Persik Kediri (ungu). Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Persik Kediri (ungu).

Persik Kediri akhirnya melengkapi deretan klub asal Jawa Timur yang turun degradasi ke kompetisi level ketiga tahun depan. Kekalahan 0-1 dari PSIR Rembang, membuat tim berjulukan Macan Putih itu gagal bertahan di kompetisi Liga 2.

Tim peraih trofi Juara Liga Indonesia pada musim 2003 dan 2006 itu hanya finish di urutan tiga klasemen Grup F dengan 4 poin, tertinggal dari PSIR Rembang (7 poin) dan Yakuhimo FC (5 poin) yang di laga lain mampu menaklukkan PS Timah Bangka Belitung 5-0.

© INDOSPORT/Ian Setiawan
Abdul Rahman Abanda dkk melanjutkan perjuangan babak play-off tanpa kehadiran Pelatih Bejo Sugiantoro. Copyright: INDOSPORT/Ian SetiawanAbdul Rahman Abanda dkk melanjutkan perjuangan babak play-off tanpa kehadiran Pelatih Bejo Sugiantoro.

Kekalahan ini pun begitu disesali ratusan Persik Mania yang hadir di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Suporter dengan identitas ungu itu duduk termenung menyaksikan tim kesayangan mereka kalah, melalui gol Muhamad Choirunasichin di menit 89. "Kepada seluruh suporter Persik, kami minta maaf kepada mereka karena gagal mempertahankan tim di Liga 2," ucap Riono Asnan.

Pelatih Persik Kediri itu pun siap bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil menyedihkan ini. Pasalnya, Riono gagal memenuhi target manajemen yang ingin Bima Ragil Rakasiwi dkk tetap berlaga di Liga 2 tahun depan, yaitu dengan cara juara grup F di babak play-off.

"Sebagai bentuk tanggung jawab, saya kembalikan posisi saya ke manajemen. Saya hanya punya waktu sekitar satu Minggu menangani Persik," suksesor Bejo Sugiantoro itu melanjutkan.

Sedangkan mengenai evaluasi pertandingan, Riono mengaku anak asuhnya sudah berusaha maksimal. Hanya memang, persoalan finishing touch masih saja mengganjal upaya Persik meraup angka sempurna.

Berulang kali peluang baik melalui Arif Yanggi Rahman maupun Iman Budi, gagal membuahkan gol lantaran shooting yang masih melenceng maupun tangguhnya tembok pertahanan PSIR yang dikawal Kiper Yogi Eko Prabowo.

Usaha keras terus dilakukan, hingga memainkan empat striker sekaligus, pasca masuknya Sendy Pratama dan Septian Satria. Namun sayang, satu kelengahan fatal saat sepak pojok, berbuah gol penting untuk PSIR sekaligus menjadi pembeda dalam laga terakhir babak play-off di Grup F itu.

"Para pemain sudah berjuang keras untuk menang. Tapi mau bagaimana lagi, sepakbola ya begini," ungkapnya.

3.5K