Kontrak Diperpanjang PSSI, Begini Respons Fakhri Husaini

Kamis, 19 Oktober 2017 19:31 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ginanjar/INDOSPORT
Fakhri Husaini. Copyright: © Ginanjar/INDOSPORT
Fakhri Husaini.

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menjelaskan kalau ia sudah bertemu dengan PSSI untuk membicarakan perpanjangan kontraknya. Akan tetapi, hingga saat ini ia masih menunggu surat resmi terkait perizinannya ke PKT (Pupuk Kaltim) lantaran Fakhri juga berstatus pegawai di kantor tersebut.

"Kemarin sudah ketemu dengan pak Edy Rahmayadi (Ketua Umum PSSI) dan saya diminta untuk terus lanjut pimpin Timnas. Namun, sekarang baru pembicaraan secara lisan, karena kan saya juga butuh kepastian mengingat saya juga karyawan di PKT, dan kontrak saya berakhir bulan ini," jelas Fakhri Husaini.

"Nantinya, PSSI juga harus bersurat ke PKT mengenai perizinan saya, karena mereka perlu tahu dengan berakhirnya status saya tanggal 31 Oktober nanti, seperti apa. Karena ini terkait jabatan di kantor," sambungnya.

Meski demikian, Fakhri Husaini belum mau membocorkan berapa lama durasi dan nilai kontrak baru yang diterimanya. Baginya, kepastian perpanjangan kontrak lebih penting karena ia bisa mulai menyusun program kerja yang akan dilaksanakan berikutnya.

"Kalau durasi dan nilai kontraknya belum dibicarakan. Tapi yang penting bagi saya adalah kepastiannya apakah saya lanjut atau tidak," ucap Fakhri.

© Dewo/PSSI
Fakhri Husaini saat menyusun formasin bersama dua pemain Timnas U-16. Copyright: Dewo/PSSIFakhri Husaini saat menyusun formasin bersama dua pemain Timnas U-16.

Perpanjangan kontrak Fakhri Husaini bersama Timnas U-16 memang terbilang penting. Pasalnya, ia tengah mempersiapkan Skuat Garuda Asia untuk menghadapi Piala Asia U-16 tahun depan di Malaysia.

Berkat tangan dingin Fakhri Husaini, Timnas U-16 telah menyelesaikan babak kualifikasi Piala Asia U-16 sebagai juara grup pada September lalu. 

Rendy Juliansyah dan kawan-kawan mampu meraih poin sempurna usai menaklukkan Laos, Thailand, Kep. Mariana Utara, dan Timor Leste.