x

Eks Pelatih AS Roma Beri Kode Keras Gabung Borneo FC di Liga 1 2019

Selasa, 1 Januari 2019 14:22 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni

INDOSPORT.COM - Jelang kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2019 dimulai, bursa transfer baik itu untuk pemain dan pelatih mulai bertebaran. Salah satunya dari eks pelatih AS Roma yang dikabarkan merapat ke Borneo FC.

Borneo FC sendiri musim lalu tidak jelek-jelek amat, mereka mengakhiri Liga 1 2018 dengan bertengger di peringkat tujuh dengan perolehan 48 poin.

Namun, jelang Liga 1 2019 dimulai, Borneo FC berisiko kehilangan pelatih mereka, Dejan Antonic. Kabar ini pun dikonfirmasi oleh presiden klub mereka, Nabil Husein.

Baca Juga

"Soal pelatih segera ditentukan, tapi kami tidak mau terburu-buru. Prioritas kami sekarang mempertahankan pemain yang loyal terlebih dulu," tutur Nabil, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.

Meski begitu, siapa pelatih Borneo FC di Liga 1 2019 mulai menemukan titik terang. Yaitu eks Pelatih AS Roma, yang juga pernah melatih klub Indonesia berikut ini.


1. Pelatih asal Italia Melatih Borneo FC?

Fabio Lopez berfoto bersama legenda AS Roma, Francesco Totti

Pelatih yang pernah mengasuh akademik AS Roma dan juga PSMS Medan versi Liga Primer Indonesia (LPI), bernama Fabio Lopez ini bahkan mulai memberi kode ketertarikannya pada Borneo FC.

Baca Juga

Fabio Lopez memang merupakan pelatih asli Italia yang memiliki lisensi UEFA Pro seperti yang tampak pada akun Twitter pribadinya bernama @officiallopez1.

Kode keras tersebut terlihat saat Twitter Fabio Lopez baru-baru ini mengikuti akun milik Nabil Husein dan juga Borneo FC.

Baca Juga
Fabio Lopez terlihat follow Twitter Borneo FC dan Nabil Husein.

Sekadar informasi, Fabio Lopez memiliki karier yang cukup panjang dengan melatih sejak tahun 1996. Terakhir kali, klub asal Arab Saudi, Al-Ahli Saudi FC yang dia latih pada musim 2017/18.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 Lainnya Hanya di INDOSPORT

Dejan AntonicAS RomaPSMS MedanBorneo FCLiga IndonesiaNabil Husein AminLiga 1

Berita Terkini