x

Gede Widiade, Bos Persija Paling Sukses di Era Liga Indonesia

Kamis, 7 Februari 2019 12:30 WIB
Editor: Indra Citra Sena
Logo Persija Jakarta.

INDOSPORT.COM - Pengusaha Gede Widiade mengambil keputusan mengejutkan berupa pengunduran diri dari jabatan Direktur Persija Jakarta pada Rabu (6/2/19). Dia mundur setelah menjabat selama dua tahun (2017-2019).

Baca Juga

Meski cuma seumur jagung, kepemimpinan Gede di Persija bergelimang prestasi. Dia bahkan bisa dilabeli bos Macan Kemayoran paling sukses di era Liga Indonesia (1994-sekarang).

INDOSPORT menelusuri bos-bos Persija yang berprestasi di masa lalu. Siapa saja mereka?


1. Sutiyoso (1998-2007; 4 gelar)

Eks Pembina Persija Jakarta, Sutiyoso.

Di era awal Liga Indonesia, Persija terseok-seok di kasta tertinggi dan statusnya tak lebih dari sekadar tim medioker yang inferior terhadap klub-klub raksasa seperti Pelita Jaya, Persib Bandung, PKT Bontang, dan Bandung Raya.

Baca Juga

Terpilihnya Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 1997 mengubah segalanya. Kegilaan sang kepala daerah terhadap sepak bola membuatnya turun tangan memegang Persija dengan jabatan Pembina plus penyandang dana.

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu menyulap Persija menjadi tim elite layaknya era Perserikatan (1931-1994) dahulu. Selama rezimnya, Macan Kemayoran berhasil merengkuh empat gelar, termasuk juara Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM) 2001.

Tiga gelar lainnya berlabel pramusim, yaitu Brunei Invitation Cup (2000, 2001) dan Piala Emas Bang Yos (PEBY) 2003.


2. Ferry Paulus (2011-2017; 4 gelar)

Manajer Persija Jakarta, Ferry Paulus.

Pasca-berpisah dengan Bang Yos, prestasi Persija kembali menurun, terlebih ketika pemerintah melarang klub-klub Tanah Air menggunakan dana APBD sebagai sumber pembiayaan utama.

Baca Juga

Di sinilah Ferry Paulus datang. Pengusaha asal Manado ini menjabat bos Persija setelah terpilih dalam Rapat Umum Anggota, Juli 2011. Dia bertanggung jawab penuh terhadap kondisi finansial Macan Kemayoran.

Persija mulai bangkit, tapi tak sampai menjuarai Liga Super Indonesia. Posisi terbaik selama rezim Ferry Paulus adalah peringkat kelima edisi 2011/12. 

Mengenai catatan gelar, Persija memang mengoleksi empat trofi, tapi hanya sebatas turnamen pramusim. Itu pun yang diadakan sendiri oleh Ferry Paulus, yakni Trofeo Persija (2011, 2012, 2014, 2016).


3. Gede Widiade (2017-2019; 3 gelar)

Direktur Utama Persija, Gede Widiade.

Era baru dimulai ketika seorang pengusaha asal Surabaya, Gede Widiade, mengakuisisi Persija dari tangan Ferry Paulus pada awal 2017. Dia mengelola Tim Macan Kemayoran luar-dalam, baik teknis maupun pemasaran (produk, toko resmi dsb.).

Baca Juga

Hasilnya, belum dua tahun menjabat bos Persija, Gede sudah mampu menghadirkan gelar juara Liga 1 2018. Sebuah prestasi emas yang sudah dinantikan oleh The Jakmania selama 17 tahun sejak 2001.

Sebelum menjuarai Liga 1, Gede bahkan sudah mencicil gelar di awal musim lalu. Boost SportsFix Super Cup di Malaysia serta Piala Presiden 2018. Satu lagi prestasi yang tak boleh dikesampingkan adalah menembus fase gugur Piala AFC 2018.

Prestasi yang disebut terakhir memang tak berbuah trofi, tapi belum pernah dicapai oleh bos-bos Persija pendahulu Gede. Era Sutiyoso sempat melangkah ke Asian Club Championship (sekarang Liga Champions Asia) 2001/02, namun langsung tersingkir di babak kualifikasi akibat keok 1-4 dari jagoan Jepang, Kashima Antlers.

Sungguh prestasi gemilang yang sulit disamai, apalagi dilampaui oleh suksesornya, Kokoh Afiat. 

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Persija JakartaFerry PaulusGede WidiadeLiga IndonesiaLiga 1

Berita Terkini