x

KOLOM: Saatnya Eks Pesepak Bola di Jajaran PSSI

Minggu, 17 Februari 2019 11:50 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Logo PSSI.

INDOSPORT.COM - Pencinta sepak bola semakin galak menggaungkan terjadinya revolusi di tubuh PSSI, seiring penangkapan sang PLT Ketua Umum, Joko Driyono, oleh Satgas Anti Mafia Sepak Bola pada Jumat (15/2/19).

Citra PSSI di mata penggemar sepak bola pun semakin buruk. Ketiadaan satu pun mantan pemain di dalam federasi dianggap sebagai salah satu penyebab olahraga ini terkesan jalan di tempat.

Banyak suara dari publik yang berharap ada mantan pemain bersedia terlibat di kepengurusan PSSI. Dasarnya sederhana. Pengalaman sebagai pemain menjadi para eks pesepak bola itu punya gambaran jelas guna memajukan olahraga si kulit bundar.

Baca Juga

CEO Semen Padang, Rinold Thamrin, misalnya. "Kita buka kan lah pintu untuk seluruh pihak, baik mantan pemain profesional atau siapapun yang punya waktu dan ingin berkorban untuk kemajuan sepak bola."

Sempat terbersit di pikiran saya ketika menghadiri konferensi pers sebuah ajang pencarian bakat muda pesepak bola Indonesia yang dihadiri legenda dari Republik Ceko, Karel Poborsky.

Mantan pemain Manchester United itu saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Tim Muda PSSI-nya Ceko (FACR).

Baca Juga

"Alasan saya mengapa ingin terlibat adalah karena sangat penting untuk mengelola bakat muda. Jika Anda tidak punya generasi muda yang bagus, akan sangat bahaya bagi masa depan sepak bola negeri Anda," kata Poborsky kepada saya yang mewakili INDOSPORT.COM.


1. Perbandingan dengan PSSI-nya Negara Lain

CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, dan Ketua Federasi Sepak Bola Korea Selatan, Hong Myung-bo, meresmikan kerjasama sepak bola di Munchen pada Senin (11/2/19).

Lantas, perlu kah PSSI memiliki mantan pemain di jajarannya? Berkaca pada federasi sepak bola negara lain, rasanya seharusnya demikian.

Salah satu contoh tersukses belakangan ialah Kroasia. Sang presiden atau setara dengan ketua umum ialah legenda sepak bola yang membawa negeri itu ke peringkat 3 Piala Dunia 1998, Davor Suker.

Sang mantan penyerang menjadi Presiden PSSI-nya Kroasia sejak 5 Juli 2012. Berbagai kebijakannya, seperti kesepakatan gelaran uji coba timnas, kerap mengundang pro-kontra.

Baca Juga

Namun, tidak ada yang bisa memojokannya ketika Timnas Kroasia sukses mencapai peringkat 2 Piala Dunia 2018, prestasi tertinggi sepanjang sejarah sepak bola negeri tersebut.

Contoh lain ada di Asia, tepatnya Korea Selatan yang rutin menjadi partisipan Piala Dunia. Legenda bek Hong Myung-bo, penerima Bola Perunggu di Piala Dunia 2002, itu saat ini dipercaya sebagai CEO dari KFA.

Tanggung jawab Hong termasuk menjalin kerja sama. Baru-baru ini, KFA mengumumkan kerja sama dengan raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, di mana nantinya sejumlah pemain muda dan pelatih Korea Selatan bisa belajar langsung di akademi klub tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, KFA juga memiliki Park Ji-sung sebagai kepala strategi tim sepak bola usia muda Korea Selatan pada 2017. 

Akan tetapi, kesibukan sebagai duta dari bekas klubnya, Manchester United dan menetap di Kota London membuat sang mantan gelandang kesulitan dan memutuskan mundur pada akhir 2018.


2. Bicara Moral

Logo Garuda di jersey timnas Indonesia

Pertanyaannya kini apakah dengan disertakannya mantan pesepak bola, lantas Indonesia dapat terbebas dari segala skandal seperti match fixing dan sebagainya?

Sulit untuk menebak soal moral karena, bagaimanapun, semua kembali ke individu masing-masing. Saya hanya percaya bahwa sebagai mantan pemain, tentunya banyak dari mereka yang merindukan kemajuan sepak bola tanah air.

Kembali ke pernyataan CEO Semen Padang, Rinold Thamrin, bahwa mengurus PSSI butuh pengorbanan. Jika saya boleh menambahkan, pengorbanan yang dimaksud mungkin soal menyingkirkan ego pribadi, kepentingan individu demi kemajuan sepak bola tanah air.

Baca Juga

Yang jelas, saya pribadi dan, saya rasa, ratusan juta rakyat Indonesia menyimpan pertanyaan dan mimpi yang sama:

1. Sampai kapan sepak bola Indonesia jalan di tempat?

2. Kapan bisa menyaksikan Timnas Garuda di Piala Dunia?

Baca Juga

Di tangan mereka yang peduli pada sepak bola negeri ini, saya rasa tidak ada salahnya untuk bermimpi. Saatnya revolusi PSSI?

Baca berita sepak bola nasional dan olahraga lainnya di INDOSPORT.COM

PSSIJoko DriyonoSatgas Anti Mafia Sepak Bola

Berita Terkini