x

3 Alasan Real Madrid Bisa Dibantai Habis Barcelona

Kamis, 28 Februari 2019 15:21 WIB
Editor: Coro Mountana
Selebrasi pemain Barcelona usai kalahkan Real Madrid di Copa del Rey, Kamis (28/02/19).

INDOSPORT.COM – Bak petir di siang bolong, para penggawa Real Madrid pasti tidak akan pernah bisa tidur nyenyak lagi setelah secara mengejutkan mereka dibantai oleh Barcelona di leg kedua semifinal Copa del Rey. Hasil itu membuat Real Madrid gagal lolos ke babak final.

Padahal Real Madrid bertanding di Santiago Bernabeu, tetapi mereka malah mengalami kekalahan sangat telak di kandang dengan skor 0-3. Apalagi Real Madrid di leg pertama mampu menahan imbang Barcelona di Camp Nou, 1-1.

Baca Juga

Namun dua gol dari Luis Suarez dan satu gol bunuh diri dari Raphael Varane malah membuat Real Madrid harus gigit jari memanfaatkan laga kandang dan harus menanggung malu. Bagi Barcelona sendiri, kemenangan menjadi kesempatan bagi mereka untuk memertahankan gelar juara.

Baca Juga

Pertandingannya memang sudah usai, tapi pecinta sepak bola masih bertanya-tanya bagaimana bisa Real Madrid yang sebelum pertandingan lebih diunggulkan malah dibantai. Untuk itu, INDOSPORT hadirkan ulasannya dalam 3 alasan Real Madrid bisa dibantai habis Barcelona hanya untuk anda.


1. Terlalu Berfokus Pada Lionel Messi Sehingga Suarez Jadi Liar

Selebrasi gol Luis Suarez ke gawang Real Madrid di leg kedua Copa del Rey, Kamis (28/02/19).

Pelatih Real Madrid, Santiago Solari tentu sudah benar-benar mempelajari gaya permainan Barcelona yang benar-benar sangat mengandalkan Lionel Messi. Secara teoritis, untuk mengalahkan Barcelona adalah dengan cara mematikan Lionel Messi.

Baca Juga

Dan hal itu yang dilakukan oleh Real Madrid yang benar-benar membatasi pergerakan Lionel Messi. Akan tetapi Santiago Solari melupakan satu hal yang penting yaitu Barcelona tidak hanya seorang Lionel Messi, mereka masih memiliki Luis Suarez.

Dampak dari penjagaan ketat terhadap Lionel Messi membuat para pemain lain bebas bergerak tak terkawal. Salah satu pemain yang dibiarkan bebas bergerak adalah Luis Suarez, padahal penyerang Uruguay itu sebelum pertandingan dini hari tadi telah cetak 9 gol dari 12 pertandingan.


2. Tidak Adil Memberi Beban Terlalu Berat ke Remaja 18 Tahun

Vinicius Junior melakukan selebrasi usai cetak gol pada laga 16 besar Copa del Rey Real Madrid melawan Leganes di Santiago Bernabeu 09/01/19.

Tak ada Cristiano Ronaldo membuat Real Madrid harus mencari sosok pemain yang bisa dijadikan andalan untuk mengacaukan pertahanan Barcelona. Pemain yang dipilih oleh Real Madrid untuk menggantikan peran Cristiano Ronaldo adalah Vinicius Junior.

Baca Juga

Pemain muda Real Madrid itu memang merupakan salah satu talenta paling menjanjikan saat ini. Oleh karena itu nyaris sejumlah arah serangan dari Real Madrid selalu berasal dari sisi Vinicius yang tak berhenti berlari dan menggiring bola ke area pertahanan Barcelona.

Tetapi Real Madrid lupa kalau Vinicius baru berusia 18 tahun yang artinya sangat tidak adil membebankan kemenangan di el clasico kepada remaja yang baru setahun dapat KTP dan SIM. Vinicius memang main baik tapi ia masih minim pengalaman ketika harus duel dengan Gerard Pique.


3. Tidak Efisien

Laga leg kedua semifinal Copa del Rey Real Madrid vs Barcelona, Kamis (28/02/19)

Satu alasan terakhir Real Madrid dibantai habis oleh Barcelona adalah tidak efisiennya permainan dari skuat asuhan Santiago Solari. Bagaimana tidak, Real Madrid yang melakukan tembakan hingga 14 dengan 4 diantaranya mengarah ke gawang tapi tidak ada yang menjadi gol.

Baca Juga

Sedangkan Barcelona hanya melakukan 4 tembakan dengan hanya dua yang mengarah langsung ke gawang bisa menghasilkan 3 gol. Hal itu membuktikan Barcelona sangat efektif sedangkan Real Madrid sangat boros dan tidak efisien yang membuat mereka kalah telak.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Barcelona dan Real Madrid di INDOSPORT.COM.

Real MadridBarcelonaCopa del ReyEl ClasicoBola InternasionalTRIVIA

Berita Terkini