x

3 ‘Cacat’ Los Galacticos Madura United di Laga Perdana Piala Presiden 2019

Rabu, 6 Maret 2019 18:11 WIB
Editor: Coro Mountana
PSS Sleman vs Madura United

INDOSPORT.COM – Ajang sepak bola bergengsi di Indonesia, Piala Presiden 2019 telah memainkan sejumlah pertandingan yang menarik untuk disaksikan. Salah satu tim yang mendapatkan sorotan dari ajang Piala Presiden 2019 adalah Madura United.

Laskar sape kerrab mendaptkan sorotan dari pecinta sepak bola Indonesia dikarenakan maneuver yang dilakukan di bursa transfer. Bagaimana tidak, sejumlah pemain bintang berhasil didaratkan oleh Madura United yang membuat mereka disematkan dengan label Los Galacticos.

Baca Juga

Para pemain bintang seperti M. Ridho, Jaimerson, Zulfiandi, Aleksandar Rakic, Beto Goncalves, dan Andik Vermansah berhasil didatangkan oleh Madura United. Oleh karena itu Madura United mendapatkan label sebagai tim bertabur bintang.

Akan tetapi di laga perdana Piala Presiden 2019 kemarin, Madura United masih belum menampilkan peforma layaknya tim bertabur bintang. Meski menang 2-0 atas PSS Sleman, tetap saja ada sejumlah ‘cacat’ atau kelemahan yang di kubu Madura United yang perlu dibenahi.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT merangkumnya dalam 3 ‘cacat’ Los Galacticos Madura United di laga perdana Piala Presiden 2019.


1. Bek Sayap Kerap Telat Turun Bantu Pertahanan

Andik Rendika Rama (Madura United)

Madura United memiliki kekuatan menakutkan di sisi bek sayap yang ditempati oleh Marckho Sandy dan Rendika Rama. Duet bek sayap di kiri dan kanan pertahanan Madura United itu kerap maju untuk memberikan umpan silang yang mematikan.

Akan tetapi itu justru menjadi ‘cacat’ atau kelemahan di mana para bek sayap utamanya Rendika Rama kerap telat turun untuk melapisi pertahanan. Akibatnya penyerangan dari sisi sayap PSS Sleman sering merepotkan lini pertahanan Madura United.

Bahkan tak jarang Jaimerson dan Fachrudin Aryanto yang berposisi sebagai bek tengah sampai harus cover sisi sayap yang seharusnya menjadi area dari bek sayap. Solusinya, para bek sayap perlu lebih disiplin agar tidak bocor di sisi sayap pertahanan Madura United.


2. Lini Tengah Mudah Ditembus Karena Hanya Ada Zulfiandi

Zulfiandi resmi gabung Madura United

Selain bocor di sisi sayap, Madura United juga sangat mudah ditembus pertahanannya oleh PSS Sleman dari sektor tengah. Hal itu dikarenakan Madura United hanya menempatkan Zulfiandi sebagai gelandang bertahan seorang diri.

Sedangkan Slamet Nurcahyono dan Zah Rahan lebih berperan sebagai gelandang serang. Hal itu membuat ketika PSS Sleman menyerang, mereka akan langsung berhadapan dengan Zulfiandi seorang diri.

Untungnya pelatih Dejan Antonic sadar akan hal itu dan segera memasukan Asep Berlian yang merupakan gelandang pekerja keras yang siap membantu Zulfiandi di babak kedua. Tentu itu akan menjadi evaluasi Dejan Antonic untuk berhati-hati jika ingin bermain dengan dua gelandang serang.


3. Para Penyerang Main Terlalu Individu

Greg Nwokolo saat Madura United vs Borneo FC.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau Madura United memiliki lini serang mematikan di Indonesia. Mulai dari Aleksandar Rakic, Beto Goncalves, Greg Nwokolo, dan Andik Vermansah yang membuat Madura United sangat menakutkan.

Akan tetapi dari pertandingan perdana Piala Presiden 2019 melawan PSS Sleman kemarin, tampak lini serang masih belum padu. Berkali-kali Greg Nwokolo melakukan dribling alias permainan individu yang tak terlalu efektif.

Baca Juga

Padahal dengan materi mewah di lini serang itu, seharusnya ada permainan kombinasi satu dua yang secara taktikal lebih efektif dibanding hanya mengandalkan permainan individu. Jika para penyerang Madura United terlalu individualis, bisa dipastikan mereka bakal kesulitan kala melawan Persija.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Piala Presiden 2019 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.