x

Magnificent Seven Serie A dan Atalanta Si Pendobrak Tradisi Le Sette Sorelle Italia

Senin, 13 Mei 2019 18:22 WIB
Editor: Coro Mountana
Para pemain Atalanta sedang berselebrasi

INDOSPORT.COM – Kehadiran Atalanta di final Coppa Italia 2018/19 sungguh sangat mengejutkan banyak orang mengingat statusnya hanya tim papan tengah.

Atalanta di musim ini memang sangat mengejutkan secara penampilan karena mampu tampil di babak final Coppa Italia untuk menantang Lazio pada Kamis (16/05/19) dini hari WIB. Bagi Lazio sendiri yang lebih diunggulkan, sebaiknya perlu berhati-hati dengan Atalanta.

Pasalnya, dalam perjalanannya hingga ke babak final, Atalanta telah mengalahkan sejumlah tim-tim kuat di Italia. Mulai dari Juventus (3-0) di perempatfinal hingga Fiorentina di semifinal pernah menjadi korban keganasan Atalanta musim ini.

Baca Juga

Selain kiprah mengejutkan di Coppa Italia, Atalanta juga membuat sensasi di Serie A dengan berada di posisi ketiga klasemen sementara. Padahal, Atalanta tidak memiliki tradisi yang kuat di Italia seperti tim-tim mapan lainnya.

Secara historis, di Serie A Italia, terutama era 1990-an, ada sebutan Seven Magnificient. Secara harafiah, Magnifcient  Seven atau yang dalam Bahasa Italianya itu Il Sette Magnifico berarti 7 tim yang luar biasa.

Tim-tim itu juga disebut Le Sette Sorelle atau Tujuh Saudara Perempuan.

Baca Juga

Lantas jika Atalanta bukan anggota Magnificent 7? Tim mana saja yang masuk dalam kategori itu? Berikut INDOSPORT mengajak untuk lebih dekat mengenal Magnificent Seven Serie A Italia yang begitu melegenda.


1. Profil ‘Il Sette Magnifico’

Logo Serie A Italia.

Singkat cerita, Magnificent Seven Serie A merupakan 7 tim terbaik di Italia yang mulai mewartakan kehebatannya pada 90-an hingga 2000 awal. Ketujuh tim itu adalah Juventus, AC Milan, Inter Milan, Lazio, Fiorentina, AS Roma, dan Parma.

Berbagai gelar juara sempat ditorehkan oleh Magnificent Seven Serie A Italia itu baik itu dalam ranah domestik maupun di kontinental, Eropa. Tak hanya gelimang medali juara, ketujuh tim ini masuk dalam jajaran Magnificent 7 berkat konsistensi mereka untuk bertahan di papan atas Serie A.

Juventus, yang dominan beberapa tahun terakhir, juga berjaya di era 1990-an dengan gelimang gelar mulai dari Liga Champions 1996 hingga Serie A Italia (1995, 1997,1998, 2002, dan 2003). Bahkan Si Nyonya Tua tercatat cukup sering bermain di final Liga Champions pada edisi 1997, 1998, dan 2003.

Allesandro Del Piero saat mencetak gol untuk Juventus di final Liga Champions 1997.

Namun, tak ada dominasi nyata dari Juventus kala itu. AC Milan justru hebat terutama di akhir 1980-an dan awal 1990-an. Tim bertabur bintang seperti  Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard dengan menyabet gelar scudetto beruntun.

AC Milan juga berbicara banyak di Eropa, terutama era Carlo Ancelotti di mana mereka sempat tampil dalam 3 final Liga Champions dengan dua di antaranya berakhir dengan gelar juara.

Sedangkan Inter Milan, sempat mencatatkan prestasi tertingginya dengan memenangkan Piala UEFA (kini berganti nama menjadi Liga Europa) pada edisi 1998. Saat itu Inter memang dihuni oleh para pemain bintang, sebut saja Ronaldo dan Alvaro Recoba.

Sementara itu, prestasi Lazio juga tak bisa dianggap remeh dengan catatan pernah merengkuh gelar Coppa Italia pada edisi 1998, 2000, dan 2004. Lazio saat itu benar-benar sangat sulit dikalahkan sehingga kerap kali bertengger di papan atas Serie A Italia.

Baca Juga

Saudara sekota Lazio, AS Roma juga tak bisa dipandang sebelah mata dengan keberhasilan mereka meraih scudetto Serie A Italia pada edisi 2001. Apalagi jika ditambah dengan status runner up Serie A pada edisi 2002, 2004, 2006 dan 2007.

Beralih ke Fiorentina yang rupanya masuk juga dalam kategori Magnificient Seven setelah sempat memenangi Coppa Italia 1995 dan 2001. Dan terakhir ada Parma yang sempat merajai Piala UEFA pada edisi 1995 dan 1999.

Namun, sayang cerita kehebatan Magnificient Seven telah menghilang setelah kejatuhan yang dialami sejumlah anggota. Hal itu membuat munculnya kekuatan baru di Serie A Italia yang ingin mendobrak kemapanan Le Sette Sorelle.


2. Kekuatan Baru Serie A Italia

Fabian Ruiz (kiri) berebut bola dengan striker Atalanta, Papu Gomez, di laga pekan ke-33 antara Napoli vs Atalanta, Selasa (23/04/19) dini hari WIB. Fransesco Pecoraro/Getty Images.

Sebelum lebih jauh mencari tahu siapa saja kekuatan baru di Serie A yang mulai mengusik La Sette Sorelle atau Seven Magnificient, ada baiknya untuk mengerti alasan mengapa mereka bisa menghilang.

Secara singkat, kebangkrutan menjadi masalah utama. Problem itu menjangkiti Lazio, Parma dan Fiorentina. Dua tim terakhir malah harus diterjunkan ke divisi rendah Italia karena krisis finansial. 

Keberadaan 7 Magnificient juga goyah ketika Juventus jatuh akibat skandal calciopoli. Meskipun saat ini, I Bianconeri telah bangkit dengan keberhasilan menjadi penguasa Serie A dalam beberapa tahun terakhir.

Sedangkan AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma termasuk dalam anggota Seven Magnificient yang cenderung stabil, tapi kurang memaksimalkan potensi diri. Melihat mayoritas anggota Seven Magnificient masih tertatih-tatih, munculah kekuatan baru Serie A.

Duvan Zapata striker Atalanta

Atalanta pendobrak kekuatan baru Serie A. Mereka musim ini tampil begitu menawan seperti prestasi mencapai babak final Coppa Italia dan posisi ketiga klasemen Serie A sementara.

Atalanta juga menjadi anomali di Serie A musim ini dengan status sebagai tim terproduktif (73) mengalahkan Juventus (69).

Menjadi anomali karena biasanya tim-tim Italia jarang ada yang begitu seproduktif Atalanta musim ini. Lini serang Atalanta yang dikomandoi Duvan Zapata dan diarsiteki Papu Gomez menjadi salah satu alasan betapa dahsyatnya La Dea musim ini.

Sebelum Atalanta yang kini menjelma menjadi kekuatan baru dan sedang mendobrak kemapanan Seven Magnificient, sudah ada tim yang melakukannya. Yaitu Napoli yang di awal era 2010-an, perlahan berkembang menjadi tim tangguh.

Bersama pelatih Walter Mazzari, Napoli saat itu memiliki lini serang mematikan yang diisi oleh Edinson Cavani, Ezeqiel Lavezzi, dan Marek Hamsik. Selepas Mazzari hengkang, Napoli masih tetap jaya sebagai salah satu kekuatan Serie A bersama pelatih Maurizio Sarri dan kini Ancelotti.

Skuat Napoli 2017/18.

Hasil dari kerja keras Napoli untuk mendobrak kemampanan Seven Magnificient membuahkan hasil dengan capaian menjadi juara Coppa Italia 2012 dan 2014.Bahkan musim ini, Napoli masih nyaman bertengger di posisi kedua klasemen sementara Serie A dengan 76 poin.

Artinya, Napoli lebih dulu menjadi kekuatan baru yang bahkan disebut-sebut sebagai pengganti Parma di Seven Magnificient. Maka, pilihan kepada Atalanta untuk menjadi pendobrak baru andai memenangi Coppa Italia nanti.

Juventus dan Fiorentina sudah berhasil dikalahkan dan kini tinggal Lazio yang perlu Atalanta taklukan guna ikut mendeklarasikan diri sebagai Seven Magnificient yang baru.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Atalanta dan Serie A Italia di INDOSPORT.

Serie A ItaliaAC MilanInter MilanJuventusAS RomaLazioFiorentinaParmaCoppa ItaliaAtalantaIn Depth SportsLiga Italia

Berita Terkini