Starting XI Pemain Terhebat Indonesia versi Wonderkid Emir Eranoto
INDOSPORT. COM - Emir Eranoto punya pandangan tersendiri perihal starting XI pemain terhebat Indonesia. Lantas, siapa sajakah nama-nama yang ia pilih?
Emir Eranoto dalam beberapa tahun terakhir mencuri perhatian masyarakat Tanah Air. Bagaimana tidak, dia menjadi bakat muda Indonesia yang mampu menembus level sepak bola Eropa.
Sejak 2018, Emir diketahui merumput di Italia. Lebih dulu gabung ISM Academy, Dia kemudian hijrah ke klub kasta keenam Liga Italia, San Marco Juventina, pada bursa transfer musim panas 2019.
Selaku wonderkid, Emir ternyata sudah cukup lama mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia. Dia mengidolakan beberapa sosok tenar yang kini sudah menjadi legenda sepak bola Indonesia.
Emir pun coba merangkum pemain-pemain terhebat Indonesia versinya ke dalam starting XI khusus. Mari simak ulasannya berikut ini.
Starting XI Pemain Indonesia Terhebat Versi Emir Eranoto
4-2-3-1
Kiper: Ferry Rotinsulu
Posisi penjaga gawang, Emir memilih nama legenda timnas Indonesia dan Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu. Sejak masa kanak-kanak, dia ternyata sudah mengidolakan sosok Ferry Rotinsulu.
"Ferry Rotinsulu, he is one of my childhood hero dan jago banget menepis penalty," ujar Emir Eranoto secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Bek Kanan: Ismed Sofyan
Posisi bek kanan, Emir memilih nama legenda hidup Persija Jakarta, Ismed Sofyan. Emir begitu kagum dengan kualitas Ismed yang disiplin menjaga kondisi fisik.
"Ismed Sofyan, alasannya tentu saja karena dia bisa mempertahankan kondisi fisik dan performa di level yang tinggi sampai umur yang sudah tidak lagi muda," ujar Emir.
Bek Tengah: Yanto Basna dan Victor Igbonefo
Posisi bek tengah, Emir memilih dua pemain yang pernah membela Persib Bandung, Yanto Basna dan Victor Igbonefo. Keduanya dipilih karena sama-sama memiliki kualitas fisik mumpuni sebagai bek tengah.
"Yanto Basna, alasannya karena mempunyai fisik yang sangat kuat. Victor Igbonefo juga karena punya fisik mumpuni," ungkap Emir.
Bek Kiri: Mohammad Nasuha
Posisi bek kiri, Emir memilih legenda timnas Indonesia, Mohammad Nasuha. Dia begitu kagum dengan kualitas Nasuha sebagai bek sayap yang begitu gigih, baik dalam membantu serangan, maupun ketika bertahan.
"M.Nasuha, alasannya karena mempunyai penetrasi yang sangat bagus," ujar Emir.
Gelandang Bertahan: Ahmad Bustomi dan Evan Dimas
Soal gelandang bertahan, Emir memilih dua pemain beda generasi, Ahmad Bustomi dan Evan Dimas. Keduanya dipilih Emir karena memiliki kualitas yang dapat saling melengkapi.
Bustomi menurut Emir Eranoto sebagai tipe pemain yang sangat tenang dalam mengatur serangan. Sementara Evan, bagi Emir merupakan sosok yang punya daya juang tinggi.
"Ahmad Bustomi, gaya bermainnya sangat tenang. Evan Dimas karena mempunyai daya juang dan semangat yang tinggi," kata Emir.
Gelandang Serang: Stefano Lilipaly
Posisi gelandang serang, Emir memilih pemain naturalisasi andalan timnas Indonesia, Stefano Lilipaly. Dia tampak kagum dengan visi bermain Lilipaly yang dinilai luar biasa bagus.
"Stefano Lilipaly, karena dia mempunyai skill dan visi misi yang sangat bagus," jelas Emir.
Winger Kanan: Boaz Solossa
Posisi winger kanan, Emir memilih jagoannya Persipura Jayapura sekaligus pemain senior timnas Indonesia, Boaz Solossa. Menurut Emir, Boaz adalah tipe pemain yang punya skill individu luar biasa.
"Boaz Solossa mempunyai kecepatan yang sangat cepat dan skill yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya," kata Emir.
Winger Kiri: Elie Aiboy
Posisi winger kiri, Emir memilih nama legenda Timnas Indonesia, Elie Aiboy. Bagi Emir, sosok Elie Aiboy adalah legenda yang punya kemampuan di atas rata-rata pemain Indonesia.
"Elie Aiboy mempunyai skill dan kecepatan yang di atas rata-rata," kata Emir.
Penyerang: Budi Sudarsono
Posisi penyerang, Emir memilih bomber legendaris Timnas Indonesia yang berjuluk Si Piton, Budi Sudarsono. Emir kagum kepada kualitas Budi Sudarsono yang begitu cekatan dalam memanfaatkan peluang.
"Budi Sudarsono merupakan striker yang sangat cekatan memanfaatkan peluang," kata Emir.