x

4 Momen Penting Come Back Arema di Ligina 2005

Senin, 25 Mei 2020 21:37 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Terdapat sejumlah momen yang mewarnai kembalinya Arema Malang ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, yakni Ligina 2005 silam.

INDOSPORT.COM - Arema Malang pernah berada di titik nadir, kala terjerumus ke jurang degradasi pada musim 2003. Hanya berselang satu tahun, tim Singo Edan kemudian kembali pada habitat awal, yakni Liga Indonesia Divisi Utama.

Come back Arema di kompetisi kasta tertinggi pun diwarnai sejumlah momen penting. Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum 4 Momen penting sepanjang perjalanan Arema di kompetisi musim 2005.

Baca Juga
Baca Juga

1. Come Back Rocky Putiray bersama PSPS

Arema sempat menjadi korban keganasan dari Rocky Putiray, striker nyentrik yang membela PSPS Pekanbaru. Pasca merampungkan dua musim di Liga Hong Kong bersama Kitchee SC, Rocky menampilkan tajinya di Ligina.

Striker yang selalu menggunakan sepatu dua warna pada satu laga itu membobol gawang Arema pada pertemuan pertama di Stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru, Rabu (16/03/05).

Namun, tim dia gagal memberi tiga angka setelah gol menit 73 tak mampu ditambahnya, membalas lesakan Lourival Lima pada menit 43.

Sedangkan pada putaran kedua, Rocky dkk tak berdaya setelah dipermak Arema 0-3 di Stadion Kanjuruhan, Rabu (29/06/05).

Eks bomber Timnas Indonesia itu juga gagal menyelamatkan tim Asykar Bertuah dari degradasi, setelah menempati juru kunci klasemen Wilayah Barat dengan 25 poin.

2. Kerusuhan Suporter di Madiun

Derby Jatim pada Minggu (10/04/05) sejatinya sangat ditunggu-tunggu oleh publik sepak bola. Namun, gengsi sebagai sesama tim Jatim membuat tensi laga sudah panas sebelum berlangsung.

Derby antara Arema versus Persekabpas di Stadion Wilis Madiun, akhirnya batal digelar. Kerusuhan antar suporter baik di dalam hingga luar stadion, merusak semua tatanan pertandingan yang sedianya kick-off pukul 15:30 WIB.

Kerusuhan itu bermula dari kekecewaan Sakera Mania, suporter Persekabpas yang gagal memasuki stadion, sekitar empat jam sebelum kick-off. Batu dan benda keras lainnya lalu mereka lemparkan dari luar stadion, menuju Tribun yang dibirukan puluhan ribu Aremania.

Situasi yang semakin tak terkendali membuat kedua tim memilih bertahan di hotel masing-masing. Pengawas Pertandingan lalu mengambil kebijakan tegas, dengan menunda laga pada pukul 16:00 WIB, setelah menunggu 2 x 15 menit sesuai manual liga.

Persekabpas kemudian memenangi laga tunda kontra Arema dengan skor 2-1, di Stadion Manahan Solo tanpa penonton pada Rabu (25/05/05). Tim Singo Edan lalu melakukan Revans lewat kemenangan 2-0 atas Persekabpas di Stadion Brantas Kota Batu, Selasa (15/08/05).

3. Musim Debut Sriwijaya FC

Come back Arema ke Divisi Utama juga menjadi debut bagi Sriwijaya FC, tim bernama baru tapi muka lama. SFC menjadi wakil kebanggaan Sumatera Selatan, pasca akuisisi terhadap Persijatim Solo FC, yang sejak 2003 berpindah markas dari Jakarta Timur ke Stadion Manahan.

SFC menantang Arema berbekal materi pemain muda bermasa depan cerah, melalui nama Fery Rotinsulu, Tony Sucipto, Akhyar Ilyas, Wijay hingga pilar asing bernama Carlos Renato Elias.

Gol tunggal Marthen Tao pada menit 51, menyambut debut tim Laskar Wong Kito dalam pertemuan pertama di Stadion Gajayana, Sabtu (23/04/05).

Sedangkan pada pertemuan kedua, Arema mencuri poin untuk pertama kalinya di Stadion Jakabaring Palembang, Sabtu (20/08/05). Dua gol Emalou Serge menit 35 dan Marthen Tao menit 85 dibalas tuntas Andi Oddang menit 70 dan 73 dari aksi Joalang.

4. Persik Tutup Peluang Juara

Setelah terpisah di babak penyisihan, Derby Jatim paling ramai akhirnya terjadi pada babak 8 besar. Arema dan Persik tergabung ke dalam Grup 2, yang berisikan Persipura sebagai tuan rumah beserta PSMS.

Arema lolos ke babak 8 besar setelah finis sebagai runner-up Klasemen wilayah Barat dengan 46 poin, di bawah Persija Jakarta (49) serta mengungguli PSIS Semarang dan PSMS Medan (42).

Sedangkan di Wilayah Timur, Persipura finis sebagai juara grup dengan 46 poin, disusul PSM Makassar (45), Persik Kediri dan Persebaya Surabaya (43).

Baca Juga
Baca Juga

Tim Macan Putih lah yang sekaligus menutup peluang juara bagi Arema. Sepasang gol Berta Yuwana menit 15 dan Cristian Gonzales (60) membawa Persik memenangi matchday ketiga Grup 2 dengan skor 2-0 di Stadion Sanggeng Manokwari, Rabu (21/09/05).

Arema pun gagal lolos ke semifinal setelah finis sebagai juru kunci klasemen Grup 2 dengan 1 poin, di bawah Persipura (9), PSMS (4) dan Persik (3).

Sebelumnya, Arema meraih satu angka dari hasil imbang 0-0 kontra PSMS (16/09/05) dan kalah 0-1 dari Persipura (18/09/05) di Stadion Mandala Jayapura.

Persik KediriSriwijaya FCPSPS RiauLiga IndonesiaArema MalangTRIVIABola Indonesia

Berita Terkini