x

Drama Naturalisasi Emil Audero, Lama-lama Seperti Sinetron "Dunia Terbalik"

Senin, 7 Maret 2022 13:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
Kurnia Sandy dan Emil Audero.

INDOSPORT.COM – Drama naturalisasi kiper Emil Audero Mulyadi, untuk kebutuhan timnas Indonesia ibarat sinetron “Dunia Terbalik”. Fenomena ini membuat Kurnia Sandy yang notabene seniornya di klub Serie A Liga Italia, Sampdoria, buka suara.

Diketahui, belum lama ini PSSI mengutus agen untuk bertemu dengan kiper klub Serie A Liga Italia, Sampdoria, yakni Emil Audero Mulyadi, pada Kamis (3/3/22) pagi WIB.

Namun, sang kiper berhalangan hadir kemudian diwakili manajernya, yang lantas mengungkapkan bahwa kliennya bersedia memperkuat  timnas Indonesia.

Akan tetapi, kiper Sampdoria itu meminta waktu selama sepekan untuk membuat keputusan apakah mau dinaturalisasi menjadi WNI atau tidak.

Baca Juga
Baca Juga

Emil Audero memiliki peluang besar untuk dinaturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Edy Mulyadi, yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Bila mantan kiper binaan Juventus tersebut sepakat memperkuat timnas Indonesia, maka barisan pertahanan Skuat Garuda bakal semakin bertambah kuat.

Pasalnya, PSSI sedang memproses naturalisasi tiga pemain belakang yakni Shayne Pattynama, Sandy Walsh dan Jordi Amat yang kabarnya bakal segera selesai.

Proses naturalisasai Emil Audero Mulyadi yang memakan waktu cukup lama ini dibaratkan sebuah sinetron “Dunia Terbalik”. Hal ini merujuk pada hubungan Indonesia dengan Sampdoria di masa lampau.

Baca Juga
Baca Juga

Ya. Sebelum Emil Mulyadi, Indonesia ternyata juga pernah memiliki kiper yang juga pernah membela Sampdoria. Sosok pemain yang dimaksud tersebut adalah Kurnia Sandy.

Tentu saja, situasi Emil Mulyadi dan Kurnia Sandy di Sampdoria sangatlah bertolak belakang. Mengapa demikian? Berikut kisahnya.


1. Emil Audero dan Kurnia Sandy Bertolak Belakang

Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi.

Dulu, Kurnia Sandy membuat bangga publik Indonesia karena dia berhasil membuat Sampdoria tertarik untuk merekrutnya. Kurnia Sandy tercatat sebagai pemain Sampdoria edisi 1996-1997.

Sandy yang saat itu berusia 21 tahun dikabarkan berstatus kiper ketiga Sampdoria setelah Fabrizio Ferron dan Matteo Sereni. Dia menggunakan nomor punggung 26.

Baca Juga
Baca Juga

Dia ditaksir Sampdoria berkat program mercusuar bertajuk PSSI Primavera, yang juga dihuni oleh Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Aples Tecuari, dan Indriyanto Nugroho.

Bagi Kurnia Sandy bergabung dengan salah satu klub elite Serie A Liga Italia (Sampdoria kampiun edisi 1990-1991) rasanya seperti mimpi.

Dia dikelilingi pemain-pemain hebat sekaliber Sinisa Mihajlovic, Juan Veron, Roberto Mancini, dan Vincenzo Montella, dan pelatih Sven-Gorran Eriksson.

Berbeda dengan sekarang. timnas Indonesia seolah-olah tengah ‘memohon’ kepada Sampdoria, untuk mengizinkan kipernya, yakni Emil Mulyadi, membela Timnas Indonesia.

Keinginan Shin Tae-yong menaturalilasi Emil Audero sejatinya membuat publik bertanya-tanya. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu sudah memiliki empat kiper lokal yang tak kalah berkualitas.

Baca Juga
Baca Juga

Diketahui ada nama Ernando Ari Sutaryadi, Muhammad Riyandi, Nadeo Argawinata, dan Syahrul Fadillah dalam slot kiper Skuad Garuda di Piala AFF.

Nadeo Argawinata sejauh ini merupakan kiper yang paling diandalkan Shin Tae-yong, dengan catatan dua clean sheet dan 17 kali kebobolan dalam 10 penampilannya untuk timnas Indonesia di semua kompetisi.


2. Kurnia Sandy Ikut Bersuara

Sepenggal Kisah Kurnia Sandy di Sampdoria Edisi 1996-1997.

Merujuk data Transfermarkt, Emil Audero mencatatkan 30 cleansheet dari 134 penampilan bersama Sampdoria selama empat tahun terakhir di semua kompetisi.

Musim ini, Emil Audero sudah memainkan 20 pertandingan. Rinciannya, Emil Audero mencatatkan tiga clean sheet dan 37 kali kebobolan selama 1.755 menit penampilannya bersama Sampdoria musim ini.

Baca Juga
Baca Juga

Fenomena “Dunia Terbalik” pada sektor kiper timnas Indonesia ini membuat Kurnia Sandy rupanya ikut tergelitik untuk meninggalkan jejak komentar dalam unggahan INDOSPORT, Minggu (6/3/22) kemarin.

“Cintailah Ploduk Ploduk Indonesia,” tulis Kurnia Sandy meniru jargon salah satu perusahaan unggulan Tanah Air yang bergerak di bidang kebutuhan rumah tangga.

Kurnia Sandy beri komentar soal Emil Audero akan direkrut Timnas Indonesia

Dihubungi lebih lanjut oleh redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kurnia Sandy menjelaskan bahwa sudah seharusnya timnas Indonesia percaya kepada kapasitas pemain-pemain lokal.

Baca Juga
Baca Juga

“Seharusnya sih kembalikan masa-masa di mana para pemain timnas Indonesia bisa tembus tim-tim Eropa. Jangan malah getol ambil pemain bukan asli Indonesia 100 persen untuk timnas," ujar Kurnia Sandy kepada INDOSPORT via pesan singkat, Minggu (6/3/22).


3. Perlukah Emil Audero Dinaturalisasi?

Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi.

Kembali pada Emil Audero, sang kiper sendiri saat ini belum berhasil menembus kembali skuat utama Sampdoria sejak mengalami cedera otot perut pada Januari 2022.

Kondisinya yang belum fit membuat Emil belakangan kerap menghuni bangku cadangan Sampdoria. Posisi kiper utama saat ini dihuni oleh kiper asal Italia, Wladimir Flacone.

Baca Juga
Baca Juga

Terakhir kali Emil bermain untuk Sampdoria adalah saat dikalahkan Napoli pada 9 Januari lalu. Ia hanya bermain selama 45 menit sebelum kemudian ditarik keluar lantaran cedera.

Nah, berkaca pada kondisi dan rapor Emil Audero di Sampdoria serta mempertimbangkan saran Kurnia Sandy, apakah sudah seharusnya Indonesia berhenti mengincar pemain-pemain keturunan dan lebih menaruh percaya pada pemain lokal?

PSSISampdoriaKurnia SandyNaturalisasiEmil Audero MulyadiKiperTimnas IndonesiaBola InternasionalBerita Timnas Indonesia

Berita Terkini