Reuni Bersejarah Empat Raja ASEAN di Piala Asia 2023, Dari Hanya Tuan Rumah Kini Lolos dengan Gagah
INDOSPORT.COM - Kemenangan besar dengan skor 7-0 yang didapat oleh timnas Indonesia tidak hanya bersejarah karena meloloskan Tim Garuda lagi ke Piala Asia setelah 15 tahun lamanya, namun juga menandakan kebangkitan sepak bola Asia Tenggara.
Sudah lebih dulu lolosnya Vietnam, Thailand, dan juga Malaysia kini membuat empat negara terbaik dari kawasan ASEAN bisa unjuk gigi di panggung terakbar Benua Kuning.
Ini adalah kali pertama ada empat negara dari Asia Tenggara bisa secara bersamaan menembus putaran final Piala Asia.
Rekor jumlah peserta dari ASEAN sebelumnya adalah tiga tim dimana Vietnam, Thailand, dan Filipina berangkat ke Uni Emirat Arab pada edisi 2019.
Memang baik Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand sudah pernah melakukannya di edisi 2007 lalu namun kala itu status mereka adalah tuan rumah bersama.
Bisa dibilang tiket mereka untuk ikut serta tidak didapat dari mengucurkan darah dan keringat di lapangan.
Kepastian justru sudah didapat tiga tahun sebelum Piala Asia 2007 dimulai meski kemudian AFC selaku federasi sepak bola Asia menyesali keputusan ini karena terbukti sulit untuk mengakomodir empat negara sekaligus sebagai tuan rumah.
Berbeda dengan Piala Asia 2023 yang diperjuankan secara sungguh-sungguh. Selain Vietnam yang sudah lolos sejak kualifikasi ronde kedua, tiga negara lain harus menanti sampai ronde ketiga.
Baik timnas Indonesia, Thailand, dan Malaysia pun kena bergantung pada hasil tim-tim lain untuk mendapat predikat lolos sebagai runner-up terbaik.
Andai Filipina bisa tampil lebih oke di grup mereka tentunya suka cita di Asia Tenggara pastinya terasa lebih meriah.
1. Semen Status Raja
Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam memang adalah empat negara terbaik dalam olah kulit bundar di regional Asia Tenggara.
Bisa dibilang keempatnya adalah raja yang berjumpa satu sama lain di semifinal kompetisi-kompetisi lokal macam SEA Games maupun Piala AFF.
Saling bergiliran menjadi penguasa sudut kecil Benua Kuning adalah hal yang lumrah dilakukan empat raksasa ini.
Singapura sebenarnya juga pantas mengenakan mahkota kehormatan namun Negeri Singa dalam sepuluh tahun ke belakang kurang bisa menunjukkan taringnya.
Mereka pun baru sekali bisa lolos ke Piala Asia di 1984 dan itupun karena bertindak sebagai penyelenggara.
Singapura yang bergantung pada pemain naturalisasi dan keturunan sepertinya mulai tidak bisa menandini perkembangan para tetangganya yang kian pesat.
Filipina juga sempat merusak hegemoni setelah sejak 2010 gencar mencari talenta keturunan dari Eropa namun The Azkals masih belum cukup konsisten untuk dinobatkan sebagai raja kelima.
Jarak kekuatan yang lebih jauh bahkan dirasakan oleh Laos, Myanmar, Kamboja, serta Brunei dan Timor-Leste.
Diharapkan kelolosan bersama timnas Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia ke Piala Asia 2023 bukan jadi puncak prestasi sepak bola Asia Tenggara.
Di masa depan negara-negara ASEAN harus lebih berani unjuk gigi agar tidak jadi peramai Piala Asia lagi namun juga menyasar panggung lebih tinggi seperti Piala Dunia.