Piala AFF U-16: Nyelekit, Media Vietnam Soroti Sepinya Penonton di Laga Timnas Indonesia U-16
INDOSPORT.COM - Seperti Piala AFF U-19 lalu, gelaran Piala AFF U-16 yang bertempat di Indonesia masih belum bebas dari kritik internasional.
Contohnya saja media Vietnam, Soha, yang mempertanyakan kenapa animo penonton di stadion sangat memprihatikan meski yang bertanding adalam tim tuan rumah, Timnas Indonesia U-16.
Timnas Indonesia U-16 memainkan laga perdana mereka di fase grup Piala AFF U-16 kala meladeni Filipina pada Sabtu (31/07/22) lalu.
Anak-anak asuh Bima Sakti bermain cukup baik usai membungkam tamunya dengan skor 2-0 berkat bunuh diri Jared Pena dan lesakan Arkhan Kaka.
Hanya saja tribun Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, yang menjadi venue tampak kosong dengan hanya ada sekitar 5000 penonton saja yang hadir.
Padahal stadion yang juga sering dijadikan kandang timnas senior tersebut memiliki kapasitas untuk menampung hingga 31.000 orang.
Hasilnya atmosfer pertandingan jadi kurang terasa menggigit. Hal inilah yang kemudian disoroti oleh Soha.
"Stadion Maguwoharjo, tidak seperti biasanya, menunjukkan minimnya gairah. Hanya ada sekitar 5 ribu penonton yang hadir meski tribun yang ada bisa ditempati enam kali lipat lebih banyak massa," tulis Soha dalam artikel mereka edisi Senin (01/08/22).
"Di turnamen sebelumnya, Piala AFF U-19, pertandingan timnas Indonesia selalu ramai akan suporter,"
"Bahkan dalam beberapa kesempatan massa yang hadir bisa menyentuh angka 20.000 namun kini tidak terlihat," tambah mereka lagi.
1. Tiket Mahal
Soha bisa menggali info jika salah satu faktor penyebab minimnya minat suporter untuk menonton pertandingan timnas Indonesia U-16 adalah harga tiket yang relatif mahal.
Karcis termurah yang disediakan panitia Piala AFF U-16 adalah Rp50.000 per lembar. Sementara itu yang termahal dibanderol dua kali lipat lebih tinggi.
Bagi masyarakat Yogyakarta yang menjadi warga lokal tempat turnamen diselenggarakan, harga tersebut terlalu besar.
Sebelum ini Piala AFF U-16 rencananya digelar di Stadion Madya GBK (Jakarta) dan Stadion Patriot Chandrabaga (Bekasi) tetapi Bima Sakti mengusulkan relokasi.
Menurut legenda Timnas Indonesia tersebut para pemainnya lebih familiar dengan Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung di Kota Gudeg.
PSSI sendiri rupanya sudah tahu soal minimnya minat suporter untuk datang ke stadion dan coba mencari cara mengatasi masalah ini.
Ketua umum Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule berjanji memutar otak agar bisa menekan harga tiket.
Selain itu Iwan juga sudah menginstruksikan langsung bagi para pencinta sepak bola Tanah Air agar mendukung langsung perjuangan pasukan Timnas Indonesia U-16.
Bukan hanya masalah sedikitnya dukungan bagi Timnas Indonesia U-16 saja yang sudah dikritik oleh media Vietnam dalam gelaran Piala AFF U-16.
Sebenarnya kualitas lapangan stadion yang buruk juga sudah sempat dibahas dan lagi-lagi kritikan tersebut sudah ada sejak Piala AFF U-19 lalu.
2. Bima Sakti Simpan Banyak Evaluasi
Pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, menyoroti penyelesaian akhir para pemain setelah timnya hanya menang 2-0 atas Filipina dalam laga pembuka Piala AFF U-16 2022.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (31/7/22), dua gol timnas U-16 disarangkan Arkhan Kaka Putra Purwanto pada menit ke-38, plus bunuh diri kapten Filipina, Jared Alexander Reyes Pena.
Skor lebih besar sebenarnya bisa didapat timnas U-16 andai setiap peluang bisa dimaksimalkan menjadi gol, terutama pada babak kedua.
Sayangnya, deretan peluang yang didapat Ji Da Bin dkk. belum mampu membobol gawang Filipina yang dikawal Cesar Inigo Alonso Castro.
"Alhamdulillah yang penting menang dulu, walau sebenarnya ada banyak peluang, tapi tak berbuah gol. Mudah-mudahan di laga selanjutnya bisa dibenahi," kata Bima Sakti usai pertandingan.
Baca selengkapnya: Piala AFF 2022: Hanya Menang 2-0, Bima Sakti Sebut Timnas U-16 Banyak Buang Peluang