x

Denis Zakaria: Transfer Tepat Chelsea atau Bakal Jadi Saul Niguez Jilid 2?

Jumat, 2 September 2022 17:07 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Dusan Vlahovic merayakan gol yang dicetak Denis Zakaria di laga Juventus vs Verona (07/02/22). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

INDOSPORT.COM – Chelsea membuat kejutan dengan mendatangkan Denis Zakaria dari Juventus. Apakah kedatangannya merupakan transfer tepat atau bentuk kepanikan saja?

Pada Deadline Day atau penutupan bursa transfer, Chelsea membuat gebrakan dengan mendatangkan Denis Zakaria dari Juventus.

Baca Juga

Pemain berusia 25 tahun itu didatangkan menyusul kebutuhan The Blues akan gelandang, seiring cederanya pada penggawa Chelsea.

Sejatinya, Chelsea lebih tertarik mendatangkan Edson Alvarez dari Ajax Amsterdam di hari-hari terakhir bursa transfer musim panas 2022.

Namun upaya Chelsea terhalang oleh Ajax yang lebih memilih mempertahankannya, kendati sang pemain menyambut tawaran The Blues dengan tangan terbuka.

Baca Juga

Kegagalan mendatangkan Alvarez membuat Chelsea kemudian melakukan negosiasi dengan Juventus untuk memboyong gelandang baru.

Tak butuh waktu lama, atau hanya dengan negosiasi kurang dari 30 menit, Chelsea pun mendapatkan Denis Zakaria dari Juventus.

Zakaria didatangkan Chelsea dengan status pinjaman dengan opsi pembelian di akhir masa pinjaman sebesar 30 juta euro (Rp445 miliar).

Baca Juga

Singkatnya negosiasi dan mudahnya Juventus melepas Zakaria pun menimbulkan pertanyaan di benak pendukung Chelsea pada khususnya.

Akankah Denis Zakaria menjadi transfer tepat bagi Chelsea atau dirinya hanya akan menjadi Saul Niguez jilid 2 di Stamford Bridge?


1. Kasus Saul Niguez Bakal Terulang?

Saul Niguez di laga Chelsea vs Everton, Jumat (17/12/21).

Kedatangan Denis Zakaria di Deadline Day bursa transfer musim panas 2022 ini mengingatkan kembali akan kedatangan Saul Niguez ke Chelsea di musim panas 2021 lalu.

Saul Niguez datang ke Chelsea tepat pada 31 Agustus 2021 waktu setempat dengan skema yang sama, yakni peminjaman dengan opsi pembelian di akhir musim.

Selain skema transfer yang sama dengan Zakaria, pemain Atletico Madrid itu juga didatangkan untuk menambah kedalaman skuad di tubuh Chelsea.

Baca Juga

Harapan pun membumbung tinggi seiring kedatangan Saul Niguez. Sayangnya, semua itu tak berakhir indah baik bagi Chelsea dan sang pemain.

Saul Niguez yang tak melakoni pramusim sama sekali dengan Chelsea, langsung melakoni debut sebagai starter 11 hari pasca kedatangannya, saat The Blues menghadapi Aston Villa (11/09/21).

Debutnya itu berakhir buruk, di mana ia hanya bermain 45 menit, yang menjadi penanda bahwa kariernya di Chelsea hanya akan jadi mimpi buruk.

Baca Juga

Benar saja, sejak bergabung Chelsea, Saul Niguez hanya bermain total 23 kali, kebanyakan menjadi pemain pengganti, dan menorehkan satu gol saja.

Hal ini bisa saja terulang bersama Denis Zakaria, yang juga datang di tengah krisis lini tengah Chelsea akibat cedera di awal-awal musim ini.

Cedera yang ada membuat Zakaria bisa saja langsung melakoni debutnya, kendati dirinya belum mengenal Chelsea sama sekali karena belum mengikuti pramusim.

Akankah Zakaria hanya menjadi Saul Niguez jilid 2 di Chelsea atau dirinya akan jadi transfer tepat? Untuk membedahnya, mari melihat statistik pemain pinjaman dari Juventus itu.


2. Kualitas Zakaria

Dusan Vlahovic merayakan gol yang dicetak Denis Zakaria di laga Juventus vs Verona (07/02/22). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

Sejak datang di pertengahan musim 2021/22 ke Juventus, Denis Zakaria total hanya memainkan 15 penampilan di segala ajang, dengan sumbangan 1 gol dan 1 assist.

Minimnya penampilan itu karena dua sebab, yakni ketidakcocokannya dengan taktik Juventus di bawah Massimiliano Allegri dan faktor cedera.

Selama 6 bulan di Juventus, Zakaria harus absen selama 39 hari akibat cedera, yang membuatnya harus menepi dari 8 pertandingan Bianconeri.

Baca Juga

Hal ini pun sudah menjadi alarm bagi Chelsea. Apalagi dengan rentan cederanya para gelandang The Blues seperti N’Golo Kante, Mateo Kovacic, dan Ruben Loftus-Cheek.

Terlepas dari faktor cedera itu, bagaimana dengan statistik Zakaria? Apakah gaya bermainya tepat bagi Chelsea dan Thomas Tuchel?

Melansir dari FBRef, Zakaria biasa menempati posisi gelandang bertahan dan gelandang tengah. Sayangnya, catatan yang ia miliki dalam 365 hari terakhir cukup memprihatinkan.

Sebagai gelandang tengah, Zakaria rata-rata melepaskan 43,31 operan per 90 menit dengan akurasi 87,7 persen. Nilai ini lebih rendah dari gelandang Chelsea lainnya yang rata-rata melepaskan 60 hingga 70 operan per 90 menit dan akurasi di atas 90 persen.

Baca Juga

Belum lagi dengan gaya bertahan Zakaria. Tercatat, ia merupakan pemain yang pasif dalam melakukan Pressing, dengan catatan hanya 15,75 kali per 90 menit.

Lagi-lagi nilai ini kalah dari gelandang Chelsea lainnya yang punya rata-rata 18 hingga 25 kali Pressing ke lawan per 90 menit.

Satu keunggulan Zakaria hanya pada kemampuannya mencetak gol. Untuk poin ini, ia unggul dengan rata-rata 0,13 Non-Penalty Goals per 90 menit.

Keunggulan ini seakan menutupi kekurangan Chelsea yang kekurangan Goal Threat dari lini keduanya selama ini dari trio Kante, Jorginho dan Kovacic.

Namun keunggulan itu tak lantas membuat Zakaria bisa menjadi pilihan utama Tuchel. Sehingga besar kemungkinan dirinya hanya akan jadi Saul Niguez jilid 2 di Stamford Bridge.

ChelseaJuventusSaul NiguezIn Depth SportsDenis ZakariaOne Football

Berita Terkini