x

Adnan Januzaj dan Kegagalan Karier yang 'Misterius' di Manchester United

Kamis, 29 September 2022 23:26 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Adnan Januzaj saat masih berseragam klub Liga Inggris, Manchester United. Foto: Tom Purslow/Man Utd via Getty Images.

INDOSPORT.COM - Mengingat kembali sosok Adnan Januzaj, mantan wonderkid yang dulu pernah tersia-sia klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United.

Sebagai salah satu klub raksasa di kancah sepak bola Inggris, Manchester United otomatis memiliki banyak pemain muda yang harus mereka urus.

Baca Juga

Beberapa di antara mereka ada yang sukses melangkah ke tim senior, namun tidak sedikit pula yang berguguran di tengah perjalanan.

Adnan Januzaj adalah salah satunya. Sebelum mendarat di Manchester Un memulai karier sepak bolanya bersama FC Brussels dan bergabung dengan Anderlecht saat berusia 10 tahun.

Dari sinilah perjalanannya bersama Manchester United dimulai. Penampilan cemerlang di FC Brussels pun mengantarkan Adnan Januzaj ke pintu masuk skuad Sir Alex Ferguson.

Baca Juga

Awal kisahnya bersama Setan Merah dimulai pada musim 2012-2013 saat Fergie mempromosikannya ke tim utama dengan nomor punggung 44.

Hanya saja, pada waktu itu ia belum dimainkan sampai Liga Inggris tutup buku. Meski begitu, Adnan Januzaj dipercaya masuk skuad tim utama untuk agenda pramusim 2013-2014 di Asia.

Pemain asal Belgia tersebut melakoni debut bersama Manchester United di pertandingan Community Shield 2013, kemudian dianugerahi nomor punggung 11 peninggalan Ryan Giggs.

Baca Juga

Akan tetapi, warisan nomor keramat saja tidak cukup bagi Adnan Januzaj. Entah apa yang salah dari sosoknya, tapi yang jelas ia tidak mampu menunjukkan potensinya secara maksimal.

Sempat digadang-gadang sebagai salah satu calon pemain masa depan yang sukses, glorifikasi di kubu suporter maupun publik membuat ekspektasi terhadapnya meningkat pesat - yang akhirnya berujung pahit.


1. Adnan Januzaj Sempat Tuai Pujian di Manchester United

Adnan Januzaj saat masih berseragam klub Liga Inggris, Manchester United. Foto: Tom Purslow/Man Utd via Getty Images.

Eksistensi Adnan Januzaj pun makin meredup saat Manchester United ditangani Louis van Gaal. Angka 11 yang diwariskan Ryan Giggs gagal bertuah apik baginya.

Menit bermainnya menurun drastis dan hal tersebut ia akui secara terang-terangan. Berbeda dengan era Sir Alex Ferguson dan David Moyes, Adnan Januzaj berubah menjadi pemain pesakitan.

Baca Juga

Padahal, pada waktu itu ia punya kesempatan yang cukup lumayan untuk membuktikan diri setelah berhasil meraih hati mantan pemain Manchester United, Nicky Butt.

Nicky Butt masuk ke staf kepelatihan Setan Merah menyusul pemecatan David Moyes pada April 2014. Membantu Ryan Giggs sebagai asisten, ia melihat potensi besar dalam diri Adnan Januzaj.

“Saya merasa Adnan bisa jadi superstar dunia. Saya ingat berbicara dengan Steve Bruce di ruang ganti, saat Ryan [Giggs] mengambil alih [laga melawan Hull] dan saya adalah asistennya,

Baca Juga

“Saya berkata, 'Adnan sebagus dia, 'sambil menunjuk ke arah Ryan,” kenang Nicky Butt seperti pernah diwartakan Manchester Evening News.

Steve Bruce yang mendengar klaim tersebut pun sontak menjawab ‘tidak mungkin’, dua patah kata yang ternyata dikoreksinya setelah pertandingan.

“Setelah pertandingan Brucey berkata bahwa dia [Januzaj] top, salah satu pemain papan atas,” ujar Nicky Butt lagi.

Baca Juga

Hanya saja, pujian tersebut nampak tidak berarti saat Adanan Januzaj mulai kehilangan arah dan gagal bersinar di Manchester United.

Hal itu pun menciptakan kekecewaan tersendiri dalam benak Nicky Butt. Mewarisi nomor punggung 11, akan lebih baik apabila juniornya itu bisa mengikuti jejak pemilik sebelumnya, Ryan Giggs.


2. Banyak yang Heran dengan Kegagalan Adnan Januzaj

Adnan Januzaj saat masih berseragam klub Liga Inggris, Manchester United. Foto: Tom Purslow/Man Utd via Getty Images.

Berdasarkan sudut pandangnya, Adnan Januzaj mungkin bisa meraih kesuksesan bersama Manchester United jika memiliki setidaknya satu value dari Ryan Giggs.

“Sungguh mengecewakan. Dia sudah ada di jalannya untuk membina karier, namun saya rasa dia akan jadi superstar apabila punya mentalitas seperti Ryan.”

Baca Juga

Musim 2014-2015 sudah bak kemarau saja bagi Adnan Januzaj, yang kemudian diperparah pada 2015-Alih-alih meneruskan perjuangannya di skuad Setan Merah, ia justru dipinjamkan ke klub Liga Jerman, Borussia Dortmund.

Di sana penampilannya ternyata masih sama saja, sehingga Manchester United memanggilnya pulang untuk kembali dipinjamkan pada musim panas 2016.

Kali ini klub yang disinggahinya adalah Sunderland, di mana ia kembali bereuni dengan sang mantan pelatih, David Moyes.

Baca Juga

Pada 2017, Adnan Januzaj yang gagal meraih tempat di skuad Manchester United akhirnya hengkang ke Real Sociedad.

Ia sempat berjumpa dengan Manchester United di pertandingan 32 besar Liga Europa tahun 2021 lalu. Saat itu, lagi-lagi ia menuai pujian dari mantan pemain Setan Merah.

Kali ini Paul Scholes, yang tidak jauh berbeda dari Nicky Butt dulu, merasa bahwa Adnan Januzaj itu punya potensi besar untuk sukses - namun entah kenapa ending-nya di Manchester United berkata lain.

Baca Juga

“Saya tidak mengerti mengapa dia tidak bisa sukses padahal berbakat. Saya tahu anak ini punya skill dan sudah menunjukkannya,” kata Paul Scholes heran.

Namun apa pun itu, takdir tetap tidak mengizinkan Adnan Januzaj sukses di Manchester United. Ia kini sudah punya nasibnya sendiri, yang baru saja membawanya ke Sevilla pada Agustus 2022 lalu.

Manchester UnitedAdnan JanuzajLiga Primer InggrisLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini