x

Cuma Seukuran Telapak Tangan Orang Dewasa, Bagaimana Dampak Luar Biasa Gas Air Mata ke Tubuh?

Senin, 3 Oktober 2022 17:11 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Isman Fadil
Berikut dampak luar biasa dari gas air mata yang digunakan oleh pihak kepolisian, sebagai alat ‘pengontrol massa’ dalam tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya.

INDOSPORT.COM – Berikut dampak luar biasa dari gas air mata yang digunakan pihak kepolisian sebagai alat ‘pengontrol massa’ dalam tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya.

Seluruh dunia tengah berkabung atas tragedi yang menimpa ratusan pendukung Arema FC usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/22).

Baca Juga

Kejadian tersebut bermula ketika para pemain Arema FC ingin menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukungnya.

Tak berselang lama terdapat pendukung Arema yang datang menghampiri para pemain untuk melampiaskan kemarahan.

Tetapi, menurut saksi yang berada di tribun 3, para pendukung tersebut tidak melakukan aksi kekerasan kepada para pemain.

Baca Juga

Pemain dan staff kemudian keluar dari lapangan dengan bantuan dari pihak kepolisian, dan menyisakan para pendukung yang masih berada di tengah lapangan.

Sontak, pendukung Arema berbondong-bondong ikut terjun ke lapangan. Tak berselang lama, terdengar tembakan gas air mata yang membuat situasi menjadi kaos.

Setelah gas air mata ditembakkan, penonton mulai berlarian untuk mengevakuasi diri. Akibatnya, banyak korban berjatuhan karena kehabisan oksigen.

Baca Juga

Sejatinya, FIFA telah mengeluarkan pernyataan resmi ‘Safety Regulation’ terkait penggunaan senjata dan gas air mata di dalam stadion.

Melihat dari kejadian tersebut, bagaimana sejatinya dampak dari gas air mata kepada manusia. Berikut INDOSPORT akan mengulas asal mula hingga dampak dari gas air mata.


1. Asal Muda Diciptakan Gas Air Mata

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Beberapa waktu lalu, National Geographic, mengungkapkan bahwa asal mula gas air mata digunakan dalam perang pada tahun 1914 dengan julukan ‘Battle of the Frontiers’.

Saat itu, tentara Prancis menembaki prajurit Jerman dengan granat berisikan gas. Granat tersebut merupakan hasil dari ahli kimia Prancis.

Baca Juga

Tujuan dari granat tersebut untuk mengendalikan keributan, sebagai tujuan yang hingga saat ini belum berubah.

Berdasarkan dengan tujuannya, granat berisikan gas tersebut bisa membuat sakit mata, masalah pernapasan, iritasi kulit, hingga kebutaan.

Kini, granat berisikan gas tersebut mulai dikenal dengan gas air mata dan diproduksi secara masal, sebagai salah satu perlengkapan dari pihak kepolisian.

Baca Juga

Dengan efek samping tersebut, wajar jika FIFA melarang penggunaan gas air mata untuk mengatasi keributan yang terjadi di stadion.

Dalam pasal 19 ayat b, FIFA menjelaskan bahwa pihak kepolisian harus memiliki pedoman untuk menertibkan situasi di sekeliling lapangan.

Lebih lanjut, FIFA mengungkapkan jika senjata api atau ‘gas pengendali massa’ alias gas air mata tidak boleh dibawa atau digunakan di stadion.

Baca Juga

Mengapa FIFA menegaskan bahwa ‘gas pengendali massa’ dilarang digunakan oleh polisi, meski situasi stadion sedang dalam kondisi kaos?

Berikut INDOSPORT akan menjelaskan dampak luar biasa dari gas air mata ketika tidak sengaja dihirup oleh manusia.


2. Dampak Luar Biasa dari Gas Air Mata

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, gas air mata awalnya diciptakan oleh ahli kimia asal Prancis sekitar tahun 1914.

Gas air mata ditembakkan melalui senjata tipe pelontar, di mana ketika jatuh akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih.

Baca Juga

Jika manusia menghirup asap tersebut secara langsung, maka organ tubuh seperti hidung, mata dan mulut akan langsung bereaksi.

Lebih lanjut, mata dan sistem pernapasan merupakan bagian tubuh yang menjadi sasaran utama dari gas air mata.

Setelah terkena, mata dan saluran pernapasan akan mengalami iritasi dalam kurun waktu sekitar 20-60 detik.

Baca Juga

Mata akan mengalami nyeri, peradangan, injeksi sclera, mata berkantung, hingga menyebabkan lecet pada kornea.

Sedangkan ketika gas tersebut dihirup, maka akan membuat hidung menjadi perih dengan sensasi seperti terbakar.

Selain itu, gas air mata bisa membuat sesak dan nyeri di bagian dada, perih di tenggorokan, sesak nafas, hingga kesulitan bernapas.

Baca Juga

Bahkan, ketika penerima gas air mata mengeluarkan air liur dan tak sengaja menelannya, menyebabkan ulu hati sakit, mual, muntah hingga diare.

Sementara itu, cara terbaik untuk menyelamatkan korban gas air mata adalah dengan membawa dan merawatnya di tempat yang terbuka.

Persebaya SurabayaFIFAArema FCLiga 1Arema FC vs Persebaya SurabayaLiga 1 2022-2023

Berita Terkini