Cegah Risiko Terburuk, FIFA Rekomendasikan Kick-off Liga 1 Pukul 5 Sore
INDOSPORT.COM - Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, mengkritisi waktu kick-off Liga 1 Indonesia 2022-2023 yang dinilai terlalu malam. Mereka lantas merekomendasikan sepak mula berlangsung pada pukul 17.00.
Sepak bola Indonesia memang tengah menjadi sorotan dunia. Hal ini tak lepas dari tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Seperti diketahui, bencana kemanusiaan terjadi tepat setelah laga yang memunculkan Persebaya sebagai pemenang dengan skor 3-2 itu berakhir. Mirisnya, kericuhan menewaskan lebih dari 130 orang.
Meledaknya Tragedi Kanjuruhan memaksa Presiden RI, Joko Widodo, turun tangan dan langsung berkomunikasi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
FIFA pun bergerak cepat dengan merespons komunikasi awal dengan Presiden Joko Widodo. Mereka mengirimkan surat balasan pada Rabu (5/10/22), yang berisikan lima poin rekomendasi untuk sepak bola Indonesia.
Dari keseluruhan, satu poin yang menyoroti jam kick-off Liga 1. FIFA merekomendasikan sepak mula dilaksanakan lebih awal, yakni maksimal pukul 17.00 WIB, dan pemilihan harinya adalah akhir pekan.
Bukan tanpa alasan FIFA menyoroti jam kick-off Liga 1. Kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim ini memang kerap berlangsung terlalu larut malam, yakni pukul 20.30 WIB.
Bahkan, Tragedi Kanjuruhan meletus tepat usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir terlalu larut malam sekitar pukul 21.50 WIB.
1. Detail Rekomendasi FIFA
Berikut bunyi lengkap poin nomor 4 Surat Rekomendasi FIFA.
Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada.
*Tinjauan terhadap penjadwalan dan waktu pertandingan akan dilakukan, dengan tujuan khusus untuk menghindari waktu pertandingan yang dapat meningkatkan profil risiko pertandingan tertentu.
*Hal ini dapat mencakup pertimbangan jadwal pertandingan selambat-lambatnya pukul 5 sore di televisi hanya pada hari Sabtu dan Minggu, yang mencerminkan korelasi antara waktu kick-off sebelumnya dan pengurangan insiden peristiwa kekerasan di tempat lain.
*Ini juga harus membantu mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi umum dan memfasilitasi akses yang lebih mudah bagi pendukung ke transportasi umum sehingga membuat keberangkatan dari stadion lebih mudah dan lebih aman.
*Jadwal pertandingan yang lebih konsisten harus memungkinkan kehadiran personel keamanan yang lebih terkoordinasi dan teratur untuk mendukung pertandingan.
*Kampanye kesadaran di antara pendukung dan masyarakat umum harus diluncurkan untuk memastikan bahwa para pendukung dapat mengantisipasi semua potensi masalah.
2. Bukti CCTV dan Video
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam laga pekan ke-11 Liga 1 Indonesia 2022-2023 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22) silam.
Seperti diketahui, bencana kemanusiaan terjadi tepat setelah laga yang memunculkan Persebaya sebagai pemenang dengan skor 3-2 itu berakhir.
Mirisnya, kericuhan menewaskan lebih dari 130 orang. Pihak pemerintah lantas melakukan investigasi dengan mendatangi dan menanyai berbagai pihak, serta mengumpulkan bukti-bukti pendukung sebagai bahan analisis tim.
“Investigasi kami lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga, terjadi kerusuhan. dan penanganan korban pasca-kerusuhan. Sehingga, bisa ditemukan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap tahapannya,” ujar anggota TGIPF, Doni Monardo.
TGIPF dibagi ke dalam sejumlah kelompok. Mereka bekerja keras dengan mendatangi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola tanggal 1 Oktober lalu.