x

Eks Pemain Inggris Kecam Piala Dunia 2022: Qatar Jadi 'Neraka' Kaum LGBT

Minggu, 30 Oktober 2022 22:35 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Prio Hari Kristanto
Mantan pesepak bola Inggris, yang tidak disebutkan namanya, kecam Piala Dunia 2022 di Qatar.

INDOSPORT.COM – Mantan pesepak bola Inggris, yang tidak disebutkan namanya, kecam Piala Dunia 2022 di Qatar. Bukan karena cuaca, tetapi pemerintah yang anti LGBT.

Negara Qatar sendiri terkenal memiliki peraturan ketat mengenai norma dalam agama Islam. Pejabat FIFA pun sudah menyampaikan adanya beberapa larangan yang harus dipatuhi saat Piala Dunia 2022.

Baca Juga

Orang-orang dilarang mengonsumsi minuman beralkohol di tempat umum. Meskipun demikian, alkohol tetap bisa diakses di beberapa hotal dan bar berlisensi.

Peraturan terberat yang mungkin membebani pendatang dari Barat baik pemain maupun suporter adalah larangan seks bebas di negara tersebut.

Larangan seks bebas ini bisa dibilang merupakan yang pertama dalam ajang Piala Dunia. Terlebih lagi, hanya tamu yang memiliki akta nikah saja yang boleh memesan satu kamar untuk berdua.

Baca Juga

"Dengan konsekuensi yang sangat ketat dan menakutkan jika Anda tertangkap. Ada perasaan bahwa ini bisa menjadi turnamen yang sangat buruk bagi para penggemar," ujar salah satu pejabat FIFA dilansir dari The Daily Star.

Dengan aturan tersebut, belum tentu apakah para pesepak bola, seperti Cristiano Ronaldo, bakal didampingi oleh pasangannya.

Sebagai informasi, sejumlah pesepak bola Eropa banyak yang sudah memiliki buah hati kendati pun mereka tidak terikat dalam janji suci pernikahan, tak terkecuali bagi Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez.

Baca Juga

Berbagai larangan tersebut tentunya seakan-akan membatasi pergerakan para tamu yang berasal dari negara Barat.

Terlebih lagi, seorang mantan pesepak bola asal Inggris, yang tidak disebutkan namanya, mengecam perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar karena masalah pemerintah yang anti LGBT.


1. Qatar bak ‘Neraka’ Kaum LGBT

Logo Piala Dunia 2022

Seorang mantan pemain sepak bola asal Inggris yang berencana untuk membeberkan dirinya sebagai penyuka sesama jenis telah mengkritik keputusan FIFA untuk menjadikan Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022.

Terungkap bahwa sang mantan pesepak bola yang tak disebutkan namanya itu bakal mengungkapkan orientasi seksual di televisi secara langsung.

Baca Juga

Sang mantan pesepak bola tersebut merasa bahwa sikap pemerintah Qatar yang anti LGBT seharusnya membuat FIFA tidak mengadakan Piala Dunia 2022 di sana.

“Dia pikir itu keputusan yang salah bahwa turnamen harus dimainkan di Qatar ketika mereka mengkriminalisasi hubungan homoseksual,” kata seorang sumber kepada The Sun.

“Jelas Inggris akan ambil bagian, tetapi dia tidak menyalahkan mereka. Dia senang melihat skuad pemain saat ini akan mendukung gerakan LGBTQ dan kapten Harry Kane akan mengenakan ban lengan pelangi OneLove.”

Baca Juga

Mantan pesepak bola, yang tidak disebutkan namanya, itu juga mengharapkan protes terhadap pandangan warga Qatar mengenai homoseksualitas menurut sumber tersebut.

Dalam sebuah laporan, Human Rights Watch (HRW) mengatakan polisi di Qatar telah secara sewenang-wenang menahan dan menyiksa anggota komunitas LGBTQ menjelang Piala Dunia bulan depan.

Empat wanita transgender, seorang wanita biseksual, dan seorang pria gay menceritakan bagaimana anggota Departemen Keamanan Pencegahan menahan mereka di penjara bawah tanah di Doha.

Baca Juga

HRW mengatakan bahwa mereka melecehkan secara verbal dan membuat tahanan mengalami kekerasan fisik, mulai dari ditampar hingga ditendang dan dipukul hingga berdarah-darah.

"Seorang wanita mengatakan dia kehilangan kesadaran. Petugas keamanan juga melakukan pelecehan verbal, meminta pengakuan paksa, serta menolak akses tahanan ke penasihat hukum, keluarga, dan perawatan medis,” kata HRW.

Selain itu, seorang wanita biseksual asal Qatar mengatakan dia dipukuli sampai dia 'kehilangan kesadaran beberapa kali'.

Baca Juga

"Mereka memukuli saya setiap hari dan mencukur rambut saya. Mereka juga melucuti baju saya dan mengambil gambar payudara saya,” kata wanita tersebut.

Kejadian tersebut lantas membuat wanita itu depresi sehingga dirinya takut berpergian di tempat umum sejak kejadian memilukan itu terjadi.

Oleh sebab itu, tidaklah heran bahwa beberapa penganut LGBT, termasuk mantan pesepak bola asal Inggris tadi, mengecam keras pelaksanaan Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar.

Sumber: The Daily Mail

InggrisFIFAQatarPiala Dunia 2022Update Piala Dunia 2022

Berita Terkini