Persis Solo Masih 'Baper' dengan Jamuan Khusus Johor Darul Takzim

INDOSPORT.COM - Klub Liga 1, Persis Solo benar-benar dibuat 'baper' oleh Johor Darul Takzim (JDT). Laskar Sambernyawa diperlakukan dengan luar biasa dan pulang ke Indonesia membawa banyak ilmu penting.

Persis Solo mendapat undangan khusus untuk datang ke Johor Bahru. Eky Taufik dkk. berada di kota yang berbatasan dengan Singapura itu sejak 9 November hingga 18 November 2022.

Selama berada di negara tetangga, Persis Solo mendapat perlakuan istimewa. JDT mempersilakan Persis Solo menggunakan training ground milik JDT II.

Meski bukan training ground milik tim utama, namun fasilitasnya sungguh bagus. Bahkan, belum ada klub Liga 1 yang memiliki training ground selengkap itu dalam satu area.

Maka, pelajaran penting bukan saja didapat para pemain selama berguru ke Malaysia. Ternyata, tim kepelatihan dan manajemen Persis Solo juga mendapat ilmu luar biasa.

Fasilitas yang dipertontonkan kepada Persis Solo membuat asisten Persis Solo, Rasiman, tak kaget ketika Johor Darul Takzim begitu dominan di Liga Malaysia.

Bahkan, pelatih asal Banjarnegara ini juga tak terkejut ketika Natxo Insa dkk. berbicara banyak di Asia, termasuk pernah juara Piala Asia 2015.

"Kita banyak belajar tentang apa yang dilakukan coaching staff dan manajerial dari JDT. Mereka hampir tidak punya room of error, sehingga kita bisa melihat dan belajar bagaimana mengorganisasi secara profesional," kata Rasiman, Minggu (20/11/22).

Persis Solo juga dibuat baper ketika JDT meminjamkan Stadion Larkin untuk uji coba. Stadion lawas yang dulunya menjadi markas JDT itu digunakan untuk uji coba melawan klub Singapura, Tanjong Pagar FC.

Jamuan yang dilakukan "orang-orang" JDT sebelum, sepanjang dan setelah laga ini juga membuat Persis Solo takjub. Maka, Rasiman mengucapkan terima kasih atas perlakuan luar biasa JDT kepada Persis Solo.

1. Progres Positif di Malaysia

"Kalau kita tanding lawan JDT, diperlakukan dengan bagus, mungkin itu terlihat normal. Ini kita uji coba, lawan klub Singapura, mereka mau meminjamkan Stadion Larkin. Orang-orangnya juga memberikan pelayanan dengan sangat baik. Ini yang perlu kita apresiasi," papar Rasiman.

"Saya lihat bahwa mereka melakukan hal-hal kecil secara profesional, dengan detail. Mereka memikirkan, misal menyiapkan makan di stadion, 30 menit setelah pertandingan. Kita belum kepikiran untuk melakukan hal-hal kecil itu," lanjutnya.

Stadion Larkin saat ini bukan lagi menjadi markas tim utama JDT. Skuat utama bertanding di Stadion Sultan Ibrahim yang super mewah layaknya venue di Eropa.

Namun, Rasiman bisa memastikan bahwa salah satu stadion lawas di Malaysia itu memiliki fasilitas lengkap. JDT ternyata melakukan perawatan dengan maksimal meski hanya dipakai tim JDT II.

"Pasti memang tidak sebaik stadion Sultan Ibrahim, tapi bagaimana mereka back up tempat tua jadi bagus sekali, itu sebetulnya pesan buat kita bahwa pemeliharaan fasilitas itu sangat penting," ungkap Rasiman.

Selain ilmu manajerial, kemajuan tim juga didapat Persis Solo. Menurut Rasiman, Persis Solo mendapatkan hal luar biasa selama sepuluh hari berada di Johor Bahru.

Kemajuan bukan sekadar aspek teknis, namun juga non teknis. Dengan waktu bersama lebih rutin dan sempat liburan bersama, kekompakan tim semakin meningkat.

Hal inilah yang belum dirasakan sejak tim terbentuk. Alexis Messidoro yang baru beberapa bulan hidup di Indonesia mulai berbicara kata per kata dengan bahasa Indonesia. Begitu pula dengan Ryo Matsumura.

"Tim sekarang jauh lebih kompak, karena mereka punya waktu bersama lebih banyak dibanding sebelumnya, seperti kita jalan-jalan bareng ke Singapura. Ini bagus ketika pemain lokal dan asing bisa lebih kompak," jelas Rasiman.

Bagi Rasiman, kekompakan tim baik di dalam maupun luar lapangan merupakan hal bagus. Percaya diri tim juga mulai meningkat ketika bisa tampil bagus melawan Johor Darul Takzim (JDT) dan Tanjong Pagar FC.