x

Piala Dunia 2022: Pejabat FIFA Mengaku Gay Ketika Berada di Qatar!

Minggu, 20 November 2022 13:57 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Isman Fadil
FIFA.

INDOSPORT.COM - Salah seorang pejabat FIFA secara mengejutkan bahwa ia mengaku gay ketika konferensi pers Gianni Infantino di Qatar.

Biasanya dalam sebuah konferensi pers acara apapun akan memiliki akhir protokol. Terlebih itu adalah pembukaan Piala Dunia yang dihadiri presiden FIFA. Namun ada peristiwa berbeda.

Direktur Komunikasi Hubungan Media FIFA, Bryan Swanson yang merupakan orang kepercayaan Gianni Infantino mengaku kalau dia adalah seorang gay ketika di Qatar.

Bryan Swanson dengan refleks mengaku gay setelah penutupan acara konferensi pers yang dilakukan oleh presiden FIFA sebelum partai pembukaan Piala Dunia 2022.

Ia mengaku telah menghabiskan waktu yang banyak dengan Gianni Infantino. Bryan Swanson juga merasa bahwa ia selalu didukung oleh presiden FIFA tersebut.

Baca Juga

Salah satunya adalah bahwa ia merupakan seorang gay. Ia mengaku tak sedikit orang yang bekerja di FIFA merupakan kaum pelangi. Mereka juga mengalami persamaan dan tidak mengalami perbedaan sikap.

Ketika penutupan konferensi pers tersebut, Bryan Swanson merasa sangat bangga bahwa ia adalah seorang gay. Terlebih ia menngakui kalau diringa bagian dari kaum pelangi di negara yang melarang perilaku gay.

Baca Juga

"Saya duduk di sini dalam posisi istimewa di panggung global sebagai pria gay di Qatar. Hanya karena Gianni Infantino bukan gay, bukan berarti dia tidak peduli. Dia peduli," ujar Bryan Swanson dengan penuh percaya diri.

Bryan Swanson sendiri merupakan seorang jurnasil Skotlandia yang bekerja di media massa SkySports selama beberapa tahun sebelum ia bergabung dengan FIFA pada 2021.

Di sisi lain, FIFA memberikan keterangan bahwa mereka mendukung apa yang berlaku di Qatar selaku tuan rumah. Selain itu, semua yang datang ke Qatar diharapkan juga menghormati.

Baca Juga

1. Harus Menghormati

LGBT dalam tribun penonton.

Presiden FIFA Gianni Infantino bahkan turun tangan untuk meminta para kontestan dan para fans mematuhi aturan yang berlaku di Qatar dan berharap Piala Dunia 2022 sebagai media persatuan.

Gianni mengaku telah berbicara dengan banyak pemimpin negara dan sebagian besar menerima apa yang berlaku di Qatar. Pendapat yang mayoritas dianggap bukanlah opini sebuah negara.

Aturannya ada, seperti yang terjadi di Swiss pada 1954. Apakah kita jadi diam saja di rumah dan mengkritik orang Arab karena mereka tidak mengizinkan gay di depan umum? Tidak, Anda harus melalui proses," kata Gianni Infantino.

Sementara itu, duta Piala Dunia 2022, Khalid Salman sebelumnya telah mengecam perilaku homoseksual di negaranya ketika wawancara dengan sebuah media massa.

Adapun Salman Khalid menyebut bahwa perilaku homoseksual merupakan perbuatan yang dilarang menurut keyakinannya. Ia juga berharap fans yang datang ke Qatar untuk menghormati hukum di sana.

Baca Juga

Lebih lanjut, mantan pemain timnas Qatar tersebut menilai bahwa perilaku homoseksual merupakan sebuah kelainan. Kelainan tersebut disebutnya mampu merusak pikiran.

Menanggapi hal tersebut, Rasha Younes, peneliti senior soal hak-hak LGBT di organisasi Human Rights Watch menilai bahwa pendapat Khalid Salman terkait kerusakan pikiran sangatlah berbahaya dan tidak bisa diterima.

Baca Juga

Ia menilai bahwa kegagalan pemerintah Qatar melawan informasi bahwa LGBT merupakan kerusakan pikiran akan memicu diskriminasi dan kekerasan terhadap mereka.

Pelarangan perilaku homoseksual di Qatar memicu kekhawatiran komunitas LGBTQ+. Salah satunya yang berasal dari Inggris memutuskan tidak berangkat ke Qatar menyaksikan Piala Dunia 2022.

Pasalnya hubungan sesama jenis dan tindakan yang disebut mempromosikan hubungan sesama jenis bakal mendapatkan hukuman yang berlaku di Qatar, seperti denda hingga hukuman mati.

Baca Juga


Sumber: Marca

FIFAPiala Dunia 2022Gianni InfantinoUpdate Piala Dunia 2022

Berita Terkini