x

Sebelum SEA Games, Windy Cantika Rela Tak Lebaran di Rumah demi Gelar Kejuaraan Dunia

Kamis, 28 April 2022 07:14 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
Aksi Windy Cantika di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Lifter Windy Cantika Aisyah tidak bisa merayakan momen Lebaran bersama keluarga di rumah karena mengikuti Kejuaraan Dunia di Yunani. 

Sebelum tampil di ajang SEA Games, para atlet angkat besi alias lifter mengikuti ajang Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2022

Baca Juga

"Sebelum ke SEA Games, lima orang akan kami kirimkan ke Kejuaraan Dunia Junior 2022, termasuk Windy Cantika dan Rizki Juniansyah," tutur Wakil Ketua PB PABSI Djoko Pramono, dilansir dari Antara. 

"Setelah dari sana akan kembali ke Indonesia, lalu satu pekan kemudian langsung berangkat ke Vietnam (mengikuti SEA Games)," imbuhnya. 

Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior akan dilangsungkan di Heraklion, Crete, Yunani pada 2-10 Mei 2022. 

Baca Juga

Di Kejuaraan Dunia 2022, Windy Cantika mendapat keuntungan karena dua pesaing beratnya di Olimpiade Tokyo yaitu lifter peraih emas asal China, Hou Zhihui dan peraih pekak Mirabai Chanu Saikhom (India) kemungkinan tidak ikut karena usianya sudah memasuki atlet senior. 

Dengan ini, Windy Cantika serta para atlet lainnya seperti Najla Khoirunnisa, Juliana Clarissa, dan Rizki Juniansyah bakal merayakan momen Idul Fitri jauh dari keluarga masing-masing.

"Saya ikut Kejuaraan Dunia Junior di Yunani dan itu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri," kata Windy Cantika dilansir dari Antara. 

Baca Juga

Sebelum berangkat ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2022, Windy Cantika dkk fokus mempersiapkan diri dengan mengikuti pemusatan latihan. 

Pada Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu, Windy Cantika sukses merebut medali emas di kelas 9 kg putri, usai menorehkan total angkatan 191 kg. 


1. PB PABSI Tak Mematok Atletnya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior

Windy Cantika Aisah

Lifter asal Jawa Barat itu mengalahkan wakil Rumania Mihaela Cambei yang meraih medali perak dengan total angkatan 185 kg. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Djoko Pramono, mengatakan atlet Indonesia tak dibebani target di Yunani. 

Baca Juga

"Kami tidak mau menjanjikan target muluk-muluk. Yang penting mereka tampil all-out, syukur-syukur mampu memecahkan rekor dunia," ujar Djoko Pramono. 

Di sisi lain, Djoko Pramono bersyukur karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengabulkan permintaan PABSI untuk memberangkatkan 13 lifter untuk berlaga di SEA Games Hanoi yang akan berlangsung pada 12-23 Mei.

"Ketatnya prosedur pengiriman atlet ke SEA Games berdasarkan pantauan tim review terhadap prestasi atlet di Vietnam nanti, kami berterima kasih telah mengabulkan permintaan kami dan semoga para atlet membalasnya dengan prestasi gemilang," ujar Djoko Pramono menambahkan.

Baca Juga

Dalam kesempatan ini, dia juga menyambut dengan tangan terbuka kehadiran kembali lifter Eko Yuli Irawan di Pelatnas PABSI.

"Eko Yuli Irawan merupakan bagian dari kami juga. Sebagai senior, Ia diharapkan mampu membimbing adik-adiknya di Pelatnas," kata Djoko Pramono.

Menyinggung soal peta persaingan di ajang SEA Games Hanoi, Djoko Pramono mengatakan pihaknya mewaspadai kemunculan kembali para lifter Thailand yang telah bebas dari sanksi doping, selain lifter tuan rumah Vietnam dan Filipina.


2. Medali SEA Games Vietnam Punya Desain Unik

Logo Sea Games Vietnam.

Penyelenggara SEA Games Hanoi, Vietnam akhirnya menunjukkan bentuk medali yang akan diberikan kepada para pemenang ke hadapan publik.

SEA Games Vietnam akan dilangsungkan pada 12 hingga 23 Mei 2022 mendatang. Dilansir laman resmi SEA Games Hanoi, pembuatan desain medali telah rampung. 

Sekitar 4.000 medali emas, perak, dan perunggu akan diberikan kepada atlet terbaik yang tampil pada 40 cabang olahraga.

Baca Selengkapnya: Medali SEA Games Vietnam Akhirnya Ditunjukkan ke Publik, Desainya Unik dan Penuh Makna

SEA GamesAngkat BesiKejuaraan Dunia Angkat BesiWindy Cantika

Berita Terkini