x

John Stockton dan Efek Domino Warriors dalam Perkembangan Basket

Senin, 15 Juni 2020 19:42 WIB
Penulis: Farhan Naufal Iskandar | Editor: Ivan Reinhard Manurung
John Stockton sampai sekarang adalah pemegang rekor tertinggi total assist dan steal di NBA.

INDOSPORT.COM - Ada yang lebih menarik dari John Stockton selain dari ukuran celananya. Ya, John Stockton sampai sekarang adalah pemegang rekor tertinggi total assist dan steal di NBA. Rekor yang nampaknya sangat sulit untuk dipecahkan oleh pemain NBA saat ini. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Dilansir dari situs resmi NBA, John Stockton telah berhasil mengumpul 15.806 assists dan 3.265 steals. Dilihat dari jumlah steal-nya, tak heran Stockton pernah menjadi top steal di liga sebanyak dua kali.

Walaupun disebut sebagai raja assists, tak banyak yang tahu Stockton juga efisien dalam hal mencetak angka (scoring), dengan persentase .515. Sebuah persentase yang terhitung baik bagi seorang pebasket.

Baca Juga
Baca Juga

Rekor fantastis tersebut mampu ia dapatkan dengan mampu bermain full 82 pertandingan pada 17 dari 19 musimnya bermain untuk Utah Jazz. Wajar apabila Karl Malone (rekan setimnya selama 18 musim) mengatakan, “Takkan pernah ada John Stockton yang lain di NBA.”

Jika kita bicara angka, tentu rekor-rekor ini masih sangat mungkin terpecahkan. Mari kita bedah raihan dari pemain NBA yang masih aktif hingga kini, untuk urusan assist dan steal.

Dari segi assist, ada nama Chris Paul dan LeBron James sebagai pesaing terdepan. Chris Paul dengan total 9.607 assists diikuti oleh LeBron James dengan 9.298 assists. Menariknya, kedua pemain ini hanya ada di ranking ke-7 dan ke-8 dari daftar peraih assist terbanyak.

Jika ingin melewati rekor Stockton, Chris Paul dan LeBron James harus mengejar kurang lebih 7.000 assists lagi! Di samping umur mereka yang tak muda lagi (35 tahun), jika mereka mampu bermain konsisten (katakanlah) 5 musim lagi, dengan total 410 pertandingan pada musim reguler, dalam satu pertandingan mereka harus mencetak minimal 15-20 assist! Suatu perolehan assist yang berat bagi pebasket yang mulai mendekati masa pensiunnya.

Selanjutnya, dari segi steal. Steal adalah sebuah output yang didapatkan dari error atau turnover dari lawan, sehingga dibutuhkan satu insting defense yang baik. Lagi-lagi hanya ada nama Chris Paul sebagai pesaing utama dengan total 2.220 steals. Butuh 1.045 steals lagi untuk setidaknya menyamakan rekor Stockton.

Baca Juga
Baca Juga

Jika Chris Paul masih mampu bermain setidaknya 5 musim lagi, dalam satu pertandingan pada musim reguler, Chris Paul harus bisa meraih minimal 2-3 steal! Tentu ini sangat berat. Chris Paul perlahan kini sudah melewati masa-masa primanya dan hanya mampu meraih rataan 1,6 steal per pertandingan di musim ini.

Lalu, mengapa rekor assist  dan steal tidak bisa dipecahkan? Padahal regenerasi pemain di NBA berjalan sangat baik dengan skill yang tak kalah hebat dari para suksesornya.


1. Pengaruh Warriors

Permainan Golden State Warriors yang mengutamakan efisiensi dalam mencetak poin membuat steal dan assist bukanlah faktor penting seorang pebasket.

Setelah kita bicara soal hitungan matematika di atas, mari kita bicara soal suatu perubahan yang tak kasat mata.

NBA terus mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang memiliki dampak besar ialah fenomena dominasi Golden State Warriors (GSW) era Steve Kerr.

Ya, sistem permainan kecepatan tinggi dengan pemain berpostur kecil atau setara (small ball line-up), serta insting dan efisiensi tiga poin yang tinggi jadi ciri khasnya. Terbukti, dengan gaya ini, Warriors mampu menjadi juara sebanyak 3 kali dari 5 laga final berturut-turut.

Steve Kerr mencetuskan sebuah sistem permainan yang membuat para pemain harus memiliki satu skill set up yang lengkap, terutama efisiensi scoring yang tinggi (terlepas dari apapun posisinya).

Hal ini membuat fungsi posisi dalam permainan basket konvensional semakin bias. Selain itu, scoring juga jadi indikator utama dalam melihat kontribusi pemain dalam sebuah pertandingan. Semakin banyak pemain mencetak angka, maka semakin besar peluang memenangkan pertandingan.

Salah satu contoh yang menarik dari teori diatas ialah Ben Simmons. Dengan tinggi 208 cm, ia diposisikan sebagai point guard oleh Brett Brown. Penampakan yang aneh karena secara postur, seharusnya ia berposisi sebagai forward.

Ia diplot sebagai point guard karena memiliki skill passing di atas rata-rata. Namun, skill tersebut nampaknya tidak banyak membantu Philadelphia 76ers untuk bisa memenangi pertandingan. Simmons seringkali tidak dijaga ketat karena dinilai tidak memiliki kemampuan scoring yang tinggi.

Bisa dilihat bagaimana viralnya video saat LeBron James ditugaskan menjaganya. LeBron James memilih untuk memberinya jarak dan bergeser lebih ke dalam membantu rekannya menjaga big man 76ers di paint area.

Karena ia tahu, Simmons akan memilih untuk memberikan assist kepada rekan-rekannya, daripada memilih untuk mencetak angka, sebuah rahasia umum yang diketahui oleh lawan-lawan Simmons.

Fenomena ini membuat passing atau assist tidak menjadi aspek utama, jika berbicara soal kemenangan untuk sebuah tim. Karena, passing atau assist hanya menjadi bagian dari sebuah proses mencetak sebuah poin.

Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian juga setuju kalau permainan Golden State Warriors berbanding lurus dengan sulitnya memecahkan rekor John Stockton?

NBAGolden State WarriorsUtah JazzSteve KerrBasketBerita BasketJohn Stockton

Berita Terkini