x

Kisah Inspiratif Fiona Carey, Penyintas 8 Kanker yang Menjelma Jadi Kapten Tim Basket

Selasa, 20 April 2021 15:26 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga

INDOSPORT.COM – Wanita Inggris bernama Fiona Carey berhasil bertahan dari serangan 8 jenis kanker. Hebatnya, ia kini menjadi atlet basket kursi roda dan bahkan menjadi kapten.

Menyaksikan aksi para bintang olahraga bisa memberikan inspirasi dalam hidup. Hal yang sama dialami oleh wanita Inggris bernama Fiona Carey.

Dilansir Metro, Carey terpaksa berhenti dari pekerjaannya di penerbitan buku-buku edukasi pada tahun 2012 lalu karena masalah kesehatan. Belakangan ia diketahui mengalami 8 jenis kanker. Namun, saat melihat para atlet beraksi di ajang Paralimpiade London 2012, ia bersumpah akan menjadi atlet.

Baca Juga
Baca Juga

Masalah kesehatan wanita yang kini berusia 60 tahun ini pertama kali disadari pada tahun 2001, ketika ia mulai sering mengalami batuk. Ia kemudian malah didiagnosis mengidap kanker ginjal.

Pihak medis juga menyebut bahwa batuk yang ia alami disebabkan oleh sebuah tumor berukuran 4x3x2 inci yang menekan difragmanya.

Carey pun kemudian menjalani operasi untuk mengangkat ginjal sebelah kiri. Namun, pada 2003 kanker ginjalnya kembali dan kali ini menyebar ke paru-parunya. Akibatnya, ia pun kembali menjalani operasi.

Rupanya, operasi pada tahun 2003 itu bukanlah yang terakhir dijalani oleh wanita Inggris ini. Pada awal 2011 atau 10 tahun setelah diagnosis pertamanya, Fiona Carey kembali menerima kabar buruk. Dokter menemukan jejak kanker di pankreasnya.

Baca Juga
Baca Juga

Secara total, dalam tahun-tahun tersebut, diketahui ada 8 jenis tumor yang bersarang di tubuh Carey. Ia pun telah menjalani berbagai macam jenis pengobatan, mulai dari operasi, radioterapi, hingga ablasi radiofrekuensi.

Meski pada akhirnya ia dinyatakan bebas dari semua tumor dan kanker tersebut, tapi rangkaian penyakit tersebut telah menurunkan kemampuan tubuhnya.

Fiona memang masih bisa berjalan dan berdiri tanpa bantuan, namun ia kini menggunakan kursi roda agar bisa bergerak lebih bebas.  


1. Paralimpade 2012 Jadi Awal Perkenalan dengan Basket Kursi Roda

Fiona Carey, penyintas 8 kanker yang jadi atlet basket kursi roda asal Inggris

Persis ketika ia mengundurkan diri dari pekerjaannya pada 2012, Fiona dan suaminya, Howard, menyaksikan pertandingan basket kursi roda di ajang Paralimpade 2012 di London. Ajang tersebut pun menginspirasi dirinya untuk ikut terlibat menjadi atlet.

“Saya menonton basket kursi roda di Paralimpiade. Ketika mereka mulai bertanding, saya langsung melongo. Saya berpikir, ‘saya bisa melakukan ini. Ini sepertinya menyenangkan,’” ungkap Fiona seperti dilansir Metro.

Fiona Carey pun kemudian mewujudkan ucapannya itu dengan menjajal basket kursi roda. “Saya menyukai bermain bola. Memegang, melempar, memantulkan, dan menangkap bola terasa menyenangkan.”

“Saya menyukai menembak dan mencetak angka. Olahraga ini cepat, kompetitif, dan keras. Anda harus berjuang sepanjang waktu.”

Semangat dan kerja keras Fiona dalam berlatih basket kursi roda membuat kemampuannya meningkat. Dalam usia 60 tahun, wanita asal West Yorkshire kini menjadi kapten tim basket kursi roda bernama Eastern Blue Stars, di daerah East Anglia, Inggris.

Fiona Carey, penyintas 8 kanker yang jadi atlet basket kursi roda asal Inggris

Fiona pun kini rutin berlatih bersama timnya seminggu sekali. Ia juga berlatih tiga pekan sekali bersama mantan anggota timnas basket kursi roda Inggris Raya, Emily Scrivener.

“Saya lebih bangga dengan prestasi saya ini (menjadi kapten tim) daripada pencapaian lain dalam hidup saya, selain menjadi ibu.”

“Saya tidak punya masalah saraf. Tapi jika saya tidak menggunakan kursi roda saya sedikit kesulitan. Saya terlihat payah dan seperti orang cacat. Tapi jika memakai kursi roda saya bisa pergi ke mana saya dan tidak terlihat menyedihkan.”

“Memakai kursi roda tidak menghalangi saya dari olahraga. Sebaliknya, kursi roda justru membebaskan saya. Saya tidak terjebak di kursi roda. Saya memakainya.”

InggrisParalympic GamesBasketBasket PutriBerita Basket

Berita Terkini