x

Gempar! Enam Pebasket IBL Terlibat Match Fixing, Ini Daftarnya

Rabu, 29 Desember 2021 20:05 WIB
Penulis: Ilham Oktafian | Editor:
Kabar kurang sedap datang dari dunia baskes tanah air. Sebanyak enam pebasket dijatuhi hukuman larangan bermain seumur hidup di Indonesia Basketball League (IBL) menyusul kasus pengaturan skor pertandingan alias match fixing.

INDOSPORT.COM - Kabar kurang sedap datang dari dunia baskes tanah air. Sebanyak enam pebasket dijatuhi hukuman larangan bermain seumur hidup di Indonesia Basketball League (IBL) menyusul kasus pengaturan skor pertandingan alias match fixing.

Keenam pebasket tersebut adalah Aga Siedarta Wismaya, Jorge Gabriel Senduk, M. Nur Aziz Wardhana, Yoseph Wijaya, Ariesanda Djauhari, dan Yerikho Tuasela.

Lima dari pebasket tersebut merupakan penggawa dari Pacific Caesar Surabaya, sementara satu nama terakhir yakni Yerikho Tuasela merupakan pemain Bali United Basketball.

Baca Juga
Baca Juga

Menukil dari IBL Indonesia, kasus tersebut bermula dari sebuah laporan dari managemen Pacific Caesar Surabaya pada kompetisi IBL yang berlangsung Mei 2021 lalu.

Baca Juga
Baca Juga

Usai laporan tersebut, IBL bersama PP Perbasi lantas membentuk tim untuk melakukan investigasi. Hasilnya, keenam pemain tersebut terbukti terlibat dalam match fixing.

Dalam rilis resmi, sanksi tersebut sesuai peraturan pelaksanaan IBL BAB IV Pasal 6 ayat 16, dimana bagi siapa saja yang melakukan match fixing baal dijatuhi hukuman seumur hidup dan denda hingga Rp100 juta.


1. Disayangkan

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, dan Pihak Kepolisian.

Selain memberi hukuman bagi para pebasket, para pelaku pertandingan yang terbukti melakukan match fixing juga mendapat hukuman yang sama.

“Manajemen IBL sangat menyesalkan kejadian ini dan menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak terulang kembali di masa depan,” ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.

Hal senada juga diungkapkan Ketua umum PP Perbasi, Danny Kosasih. Dalam pernyataanya, ia tak ingin lagi melihat kasus serupa dan berharap para pemasket tanah air lebih menjunjung nilai sportifitas.

"Tak ada ampun lagi, mereka harus menjalani hukuman yang sudah dijatuhkan," kata Danny.

"Saya berharap hukuman kali ini membuat para pebasket semakin menjunjung sportivitas dan tidak lagi melakukan match fixing" tegasnya.

Indonesian Basketball League (IBL)Pasific Caesar SurabayaBasketBerita BasketBali United Basketball Team

Berita Terkini