x

Catur Saja Disebut Olahraga, Kenapa eSports Tidak?

Sabtu, 5 Oktober 2019 00:01 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni

INDOSPORT.COM - Perdebatan soal eSports olahraga atau tidak, masih menjadi persoalan yang akan terus hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Tapi kita bisa lihat catur, bagaimana?

Tidak bisa dipungkiri, di sekitar kita masih banyak orang yang menganggap bahwa eSports identik dengan hanya bermain game seperti PUBG Mobile atau Dota 2.

Tapi kini mulai bermunculan atlet eSports profesional bahkan mereka mampu mewakili Bangsa Indonesia di turnamen-turnamen internasional.

Baca Juga

Kita sebut saja Hansel Ferdinand yang biasa dikenal dengan nama ID Player 'BnTeT' sudah mengantongi miliaran tepatnya Rp1,54 miliar dari 42 turnamen internasional yang dia ikuti sejak 2013, menurut esportsearnings.com.

Bahkan menurut Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, eSports jelas sebuah olahraga karena secara fisik, berpikir, strategi keputusan dan konsentrasi sangat dibutuhkan.

"Dari dimensi olahraga, menurut saya orang yang menjadi atlet eSport, itu harus tahan bermain satu game dengan lama. Berarti harus secara fisik, menyiapkan daya tahan yang cukup, keseimbangan berfikir, keputusan, konsentrasi itu yang kita lihat dari sisi olahraga," ucap Raden Isnanta kepada INDOSPORT.

Baca Juga

Tapi kita tahu bahwa olahraga biasanya menggunakan otot-otot besar, seperti yang kita lihat saat menyaksikan pertandingan sepak bola, bulutangkis dan basket. Penggunaan otot-otot besar seperti kaki dan tangan.

"Ya, kebanyakan otot-otot besar, tapi otot kecil juga ada seperti halnya catur. Sama dengan yang ada di eSports, tapi konteks persiapan itu, atlet olahraga ini haruslah berolahraga," jelas Raden Isnanta lagi.

Ya, menurut situs resmi Komite Olimpiade Internasional, olympic.org, catur memang sudah termasuk salah satu olahraga yang diakui. Bahkan Federasi Catur Dunia memiliki kantor pusat seperti FIFA, yang ada di Athena, Yunani.

Bidak catur (ilustrasi).

Kenapa bisa begitu? Ya, Catur masuk ke dalam salah satu olahraga yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional karena cara-cara bermainnya memenuhi kriteria yang ada di cabang olahraga lain.

Seperti halnya yang ada pada situs resmi catur dunia, chess.com, bahwa permainan ini merupakan olahraga yang memerlukan otak, strategi, menuntut para pemainnya memiliki teknik-teknik dasar untuk menyerang dan bertahan.

Semua yang ada pada permainan catur terdapat dalam cabang olahraga lainnya. Seperti sepak bola, seorang pemain memerlukan otak, strategi dan juga teknik-teknik dasar, baik itu dalam mengalirkan bola untuk menyerang dan bertahan.

Baca Juga

Basket, bulutangkis, voli dan olahraga-olahraga lain juga membutuhkan beberapa hal dasar tersebut. Itulah yang harus diterapkan oleh para pemain Mobile Legends, PUBG atau Dota 2 sekali pun.

Lantas kenapa masih banyak yang bingung apakah eSports itu olahraga atau bukan? Seperti halnya catur saja, eSports juga olahraga dan bahkan atlet yang terlibat harus memiliki daya tahan lama untuk bermain satu permainan di waktu yang cukup lama.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)International Olympic Committee (IOC)AtletAtlet Nasional IndonesiaCaturRaden IsnantaeSportsBerita Olahraga

Berita Terkini