x

Viral Match Fixing di IFeLeague, Pemain Persik Kediri Tak Dapat Apa-apa

Kamis, 18 November 2021 14:57 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil

INDOSPORT.COM - Dalam tiga hari terakhir, viral dugaan match fixing yang dilakukan oleh pro player PES profesional di ajang Indonesian Football e-League (IFeLeague).

Indonesian Football e-League (IFeLeague) ialah kompetisi sepak bola virtual pertama yang diikuti tim Liga 1, mempertandingkan game eSports Pro Evolution Soccer (PES).

IFeLeague 1 sudah memasuki musim kedua. Sebelumnya, kompetisi bertajuk IFeL Liga 1 2020 bergulir dengan sukses, dilanjutkan dengan IFeL Liga 2 pada awal 2021 lalu.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, ada kontroversi yang terjadi di IFeLeague 1 musim kedua ini. Ada dua pemain yang terlibat match fixing, yakni Adyatma Priady dan juga Ekky Ramadhan.

Adyatma Priady alias Ady Q-wa sebagai pemain andalan Madura United, sejatinya sudah menjadi kandidat favorit untuk juara.

Tak hanya menjadi top skorer di pekan ketiga, ia juga membawa Madura United bertengger di puncak klasemen IFeLeague.

Namun, pada pertemuan Madura United vs Persik Kediri, Minggu (15/11/21) lalu, praktik match fixing kedua pemain pun terungkap.

Ekky Ramadhan yang saat ini menjadi juru kunci IFeLeague, terlihat mengalah dan tidak melakukan serangan, namun justru membuka celah di lini pertahanan Persik.

Baca Juga
Baca Juga

Alhasil, Madura United berhasil menang 2-1 di game pertama, dan kembali mendapat kemenangan 2-1 di game kedua. Ady Q-wa mendulang total enam poin di laga tersebut.

Dua hari berselang, IFeL selaku operator pertandingan mencoret Adyatma Priady dari kontestan IFeLeague, disusul Persik Kediri yang juga memecat Ekky Ramadhan.

Usut punya usut, kedua pemain terbukti melakukan match fixing atau pengaturan skor, karena Madura ingin tetap di papan atas, dan Persik sudah sulit untuk bangkit.


1. Persik Kediri Tak Dapat Apa-apa

IFeLeague 1 2021

Umumnya, pengaturan skor terjadi ketika seseorang ingin timnya menang, lalu ia pun membayar kepada tim lain untuk mengalah.

Namun, praktik ini tidak ditemukan di ajang IFeLeague 1. Pemain andalan Persik Kediri, Ekky Ramadhan justru tak mendapatkan apa-apa saat mengalah dari Madura United.

Sebab, transaksi ini hanya terjadi antara kedua pemain saja, tidak melibatkan klub secara profesional. Hal ini diungkapkan oleh Presiden IFeL, Putra Sutopo melalui Skor.

"Q-wa dan Ekky terbukti melakukan match fixing, tidak hanya sekali, kami punya bukti. Namun pengaturan skor tersebut tidak dilatarbelakangi oleh uang," jelas Putra.

Baca Juga
Baca Juga

"Mereka sebenarnya sudah mendapatkan sanksi berupa teguran, namun kembali diulangi lagi, sehingga kami memutuskan untuk mengambil tindakan tegas,'' ujarnya.

Keputusan IFeL untuk mencoret kedua pemain bukanlah hal yang mudah, tapi patut diapresiasi karena operator berupaya untuk menjaga asas sportivitas dan fairplay.

Persik KediriPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Madura United FCeSportsBerita eSportsAdhie QWaIndonesia Football e-League (IFeL)IFeLeague 1

Berita Terkini