Gara-gara Virus Corona, Tokyo Marathon Dipangkas untuk Orang Elite Saja

Selasa, 18 Februari 2020 16:01 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© hellosehat.com
Pihak penyelenggara Tokyo Marathon memutuskan untuk membatasi peserta yang ingin berpartisipasi dalam lomba lari terbesar di Asia tersebut. Copyright: © hellosehat.com
Pihak penyelenggara Tokyo Marathon memutuskan untuk membatasi peserta yang ingin berpartisipasi dalam lomba lari terbesar di Asia tersebut.

INDOSPORT.COM - Pihak penyelenggara Tokyo Marathon memutuskan untuk membatasi peserta yang ingin berpartisipasi dalam lomba lari terbesar di Asia tersebut.

Kebijakan itu diambil setelah melihat penyebaran virus corona yang semakin meluas. Dilansir dari nypost.com, wabah virus yang menyebar di China sejak Desember lalu telah menewaskan lebih dari 1.700 orang.

Jepang adalah salah satu negara yang terkena dampak virus corona. Padahal negara itu saat ini tengah bersiap untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 yang waktunya kian dekat.

Ajang Tokyo Marathon yang rencananya akan diselenggarakan pada 1 Maret 2020 pun ikut terganggu. Sebanyak 38.000 peserta umum yang telah mendaftar tidak diizinkan untuk berkompetisi.

"Kami tidak dapat melanjutkan acara dalam skala awal yang tlah kami perkirakan," demikian pernyataan dari pihak penyelenggara.

Sebagai gantinya, Tokyo Marathon akan tetap berjalan namun hanya akan diikuti oleh para peserta elite alias peserta melalui jalur undangan.

Sebanyak 176 pelari elite dan 30 atlet kursi roda elite terdaftar dalam perlombaan ini. Perubahan kebijakan dalam Tokyo Marathon rupanya cukup berpengaruh pada sektor ekonomi.

Dilaporkan bahwa saham beberapa sponsor marathon cukup anjlok. Perusahaan pembuat jam tangan sahamnya turun hingga 3,5 persen.

Begitu pula dengan saham dari sejumlah apparel olahraga yang ada di Tokyo. Tokyo Marathon bukan satu-satunya ajang olahraga yang terganggu akibat virus corona.

Pertandingan kualifikasi bola basket FIBA Asia Cup 2021 antara Jepang vs China yang semula dijadwalkan akan digelar di Tokyo minggu ini menjadi harus ditunda.