x

Disebut Gemuk dan Punya Bokong Besar, Atlet Amerika Tuntut Eks Pelatih Rp282 Miliar

Jumat, 15 Oktober 2021 12:25 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
Mary Cain, atlet lari asal Amerika Serikat.

INDOSPORT.COM – Gara-gara body shaming, atlet lari jarak jauh asal Amerika Serikat, Mary Cain mengggugat apparel Nike dan mantan pelatihnya, Alberto Salazar senilai Rp282 miliar.

Mary Cain mengaku bahwa dirinya telah dilecehkan secara emosional selama bertahun-tahun, karena selalu dipermalukan terkait ukuran payudara dan bokongnya.

Hal ini pun membuat atlet berusia 25 tahun yang sempat tergabung dalam Nike's Oregon Project itu mengajukan gugatan terhadap Alberto Salazar dan Nike pada Senin (11/10/21) di Multnomah County Circuit Court, Oregonian.

Baca Juga
Baca Juga

Ia melaporkan bahwa Salazar terobsesi dengan berat badannya dnegan memantau ketat asupan makanannya dan memaksanya untuk tetap diet, serta mengatakan dirinya terlalu gemuk dan payudara serta bokongnya terlalu besar.

Mantan pelatihnya terus membuatnya kelaparan karena ingin berat badannya terus turun, jika tidak maka Mary Cain bakal dipermalukan di depan umum.

Baca Juga
Baca Juga

Tekanan ini membuat Cain akhirnya menderita depresi, gangguan makan, generalized anxiety dan PTSD. Cain juga mengatakan dirinya sempat beberapa kali melakukan upaya self harm dan bunuh diri.

Selain itu Cain juga menyeret nama apparel olahraga Nike, dengan menuduhnya mendukung kejahatan yang dilakukan oleh Alberto Salazar dan tak melakukan tindakan apapun.

Selain melaporkannya ke pengadilan, Mary Cain juga mengunggat uang senilai 20 juta dollar AS atau setara dengan Rp282 miliar kepada Alberto Salazar dan Nike.


1. Nike Lakukan Penyelidikan

Mary Cain, atlet lari asal Amerika Serikat.

"Nike membiarkan Alberto mempermalukan wanita, mengobjektifikasi tubuh mereka, dan mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan mereka sebagai bagian dari budayanya," kata kuasa hukum Mary Cain.

“Ini adalah masalah sistemik dan meluas. Dan mereka melakukannya untuk kepuasan dan keuntungan mereka sendiri,” tambahnya.

Nike sendiri telah mengumumkan sedang menyelidiki klaim Cain, yang muncul satu bulan setelah perusahaan menutup program pelatihan yang dikenal sebagai Proyek Oregon.

Program ini dibubarkan setelah Salazar dilarang dari olahraga selama empat tahun oleh Badan Anti-Doping AS untuk perdagangan testosterone, sebagaimana dilansir dari NY Post.

NikeBerita OlahragaBerita Sport

Berita Terkini