x

Kisah Pilu Adriano Moraes, Juara Dunia MMA yang ‘Dipungut’ dari Panti Asuhan

Jumat, 29 Juli 2022 13:32 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
Adriano Moraes, petarung ONE Championship

INDOSPORT.COM – Siapa yang menyangka sebelum menjadi juara dunia MMA, ternyata Adriano Moraes memiliki cerita kehidupan yang cukup pilu.

Adriano Moraes merupakan petarung yang tengah naik daun, di mana namanya makin melejit usai mampu menang KO dari GOAT sekaligus legenda MMA, Demetrious Johnson pada 2021 lalu.

Baca Juga

Meski kini sudah bisa mewujudkan cita-citanya sebagai petarung hebat dan juara dunia, namun di balik itu semua terdapat kisah pilu yang harus dilalui oleh Moraes bahkan sejak bayi.

Berdasarkan rilis ONE Championship, Moraes yang lahir pada April 1988 ditelantarkan oleh ibu kandungnya sendiri di jalanan, maka sejak bayi hingga sekarang ia tak tahu siapa ibu kandungnya.

Namun terdapat orang baik yang membawa Moraes bayi dari jalanan ke panti asuhan. Beruntung, tak lama kemudian ada seorang wanita berhati malaikat, Mirtes Moraes, yang kini menjadi ibunya mengadopsinya saat masih berusia 3 tahun dan menerima kasih dan cinta yang tulus.

Baca Juga

“Ibu berarti segalanya bagi saya. Ia adalah idola, saya melakukan segalanya baginya, dan saya akan terus melakukan yang terbaik bagi beliau. Karena ini adalah cinta," ujar Adriano Moraes.

Saat menginjak remaja, Moraes tumbuh menjadi anak ceria yang penuh energi. Untuk mengarahkan bakatnya, sang ibu mendaftarkan dirinya ke berbagai aktivitas seperti capoeira, judo, dan renang.

Hanya saja, ia seperti tak bisa lepas dari jalanan tempatnya mengawali kehidupan dahulu. Petarung berjuluk “Mikinho” ini banyak menghabiskan masa remajanya di jalanan hingga terlibat dalam pergaulan gangster dan perkelahian jalanan.

Baca Juga

Namun, semua pengalaman itu membawanya pada tempat yang memberinya arah dalam hidup. Ironisnya, hal itu diawali saat ia kalah dalam perkelahian jalanan. Peristiwa itu membuatnya memutuskan untuk berlatih Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ).

Bak keajaiban, pintu dunia baru langsung terbuka bagi Adriano Moraes. Ia meninggalkan kehidupan jalanan untuk berlatih di Constrictor Team, sebuah sasana ternama di bawah bimbingan Erick Medeiros dan Ataide Junior.


1. Meraih Kesuksesan di MMA

Adriano Moraes, petarung ONE Championship

Sejak itu, Adriano Moraes memilih untuk menjadi seniman bela diri dan meraih berbagai gelar BJJ. Puncaknya, ia menjuarai NAGA No-Gi Pro Division pada 2014. Berselang satu tahun, ia menerima sabuk hitam yang menandai tingkatan tertinggi dalam olahraga ini.

Setelah meraih kesuksesan dalam disiplin yang disebut “the gentle art” itu, Adriano Moraes melanjutkan jejak langkah beberapa rekan satu timnya dan mencoba arena MMA.

Atlet Brasil itu menjalani debut profesionalnya dalam MMA pada 2011. Selama tiga tahun berikutnya, ia memenangi 12 dari 13 laga serta merebut gelar kejuaraan di Brasil.

Baca Juga

Ia meraih puncak karier dengan mengalahkan Geje Eustaquio pada September 2014 untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight perdana.

“Seni bela diri mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik. Hal itu mengubah pemikiran saya, mengubah segalanya dalam hidup saya, dan menjadi sangat penting,” kata Moraes.

“Inilah usaha saya, inilah gaya hidup saya, inilah pekerjaan saya, dan seni bela diri adalah segalanya bagi saya. Saya mencintai apa yang saya lakukan," tambahnya.

Setelah berhasil mempertahankan gelar pada Maret 2015, “Mikinho” kehilangan sabuk dari Kairat Akhmetov, atlet Kazakhstan yang kala itu tak terkalahkan. Saat itu, Adriano sempat terpuruk dan merasa mimpinya berakhir.

Pada awal 2016, ia pindah dari Brasil ke Florida demi berlatih di American Top Team. Ia mampu bangkit yang ditandai oleh kemenangan atas Eugene Toquero. Ia lanjut menang submission atas Tilek Batyrov via rear-naked choke dan merebut gelar Juara Dunia Interim ONE Flyweight.

Baca Juga

Saat itu, Akhmetov cedera dan tak dapat berlaga selama dua tahun. Keduanya pun bertemu, dan laga penyatuan gelar itu terjadi pada Agustus 2017 di ajang ONE: KINGS & CONQUERORS di Makau.

Pria yang dulu ditelantarkan di jalanan Brasil kini berhasil merebut kembali gelar Juara Dunia ONE Flyweight sekaligus memutus rekor 23 pertandingan tak terkalahkan milik sang lawan.

“Kisah hidup saya akan memperlihatkan dan mengajarkan tiap remaja bahwa saat mereka tak tahu apa yang harus mereka lakukan ketika impian mereka hilang, Tuhan memiliki jalan bagi kalian. Tuhan memiliki sebuah kesempatan lainnya," ujar Moraes.


2. Menjadi Juara Dunia Flyweight Paling Dominan di ONE

Adriano Moraes, petarung ONE Championship

Sejak saat itu, Moraes selalu berhasil mempertahankan gelarnya dan menjadi salah satu juara paling dominan di ONE Championship.

Pada tahun lalu, Moraes mencetak sejarah dengan menjadi orang pertama yang menang KO atas Demetrious Johnson, salah satu petarung MMA terbaik sepanjang masa. Setelah itu, Moraes juga sukses mempertahankan sabuknya dari Yuya Wakamatsu di gelaran akbar ONE X pada bulan Maret.

Kini, Moraes akan menghadapi tantangan kedua dari Demetrious Johnson dalam laga puncak ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson II yang akan disiarkan pada waktu prime time Amerika Utara dan Kanada dari Singapore Indoor Stadium, pada 27 Agustus 2022 mendatang.

Mixed Martial Arts (MMA)One ChampionshipBerita MMADemetrious Johnson

Berita Terkini