'Dualisme KONI-KOI Bukan Penyebab Turunnya Prestasi Indonesia'

Jumat, 3 Juli 2015 20:48 WIB
Penulis: Dian Eko Prasetio | Editor: Yohanes Ishak
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum KOI, Rita Subowo. Ia mengaku bahwa gagalnya para atlet di SEA Games kemarin, bukan disebabkan karena konflik yang terjadi antara KONI dan KOI. Ia juga berharap agar saat ini Indonesia harus fokus ke Asian Games.

“Kita sekarang konsentrasi ke Asian Games, sudah harus konsentrasi ke Asian Games. Kalau (dualisme) KONI-KOI itu kan namanya bukan masalah yang mendasar dari kegagalan kemarin (SEA Games 2015). Yang legalnya NOC itu KOI, kalau sampai di tengah jalan gimana-gimana bisa jadi masalah. Mending kita konsentrasi ke Asian Games aja,” ungkap ketua umum KOI, Rita Subowo kepada wartawan.

Ia juga menambahkan, salah satu alasan gagalnya tim Merah Putih di Singapura kemarin, karena hal-hal mendasar seperti Indonesia tidak memiliki Atlet yang mampu untuk bersaing.

Serta kurangnya kejelian pemerintah dalam memonitori hal-hal seperti, sport science, situasi atau kondisi atlet, tempat latihan atlet, atapun peran PB dan PP masing-masing cabang olahraga.

“Masalah yang mendasar itu, kita atletnya memang tidak ada, tempat latihan tidak ada, PB (Pengurus Besar)-nya tidak kuat sekarang ini. Yang mendasar dilihat dong, jangan dikaburkan kemana-mana. KOI kan sudah melaksanakan tugasnya, KONI melaksanakan tugasnya gak?” jelas Rita.

“Hal yang mendasar itu banyak sekali, ada sport science tidak pernah dipakai, situasi atletnya sendiri, PB-nya, tempat latihan. Jadi pemerintah memonitor hal yang penting,” tutupnya.

3