KOI Diminta Transparansi Dana Asian Games 2018

Jumat, 4 September 2015 21:57 WIB
Penulis: Devi Novitasari | Editor: Joko Sedayu
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT

Rapat kerja antara Komisi X DPR dengan kemenpora terkait dengan agenda penyerapan anggaran APBN 2015 pada Kamis (03/09/15) menuai protes karena dalam anggaran tersebut terdapat dana sebesar 30 juta dolar AS untuk kepentingan television and broadcasting services yang harus diserahkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA). Menanggapi hal ini, Gatot S Dewa Broto selaku Deputi V Kemenpora kembali menjelaskan duduk permasalahannya.

"Dalam laporan APBN ada dana sebesar 30 juta dolar AS untuk television and radio broadcasting services yang harus diserahkan Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018. Terkait hal ini anggota komi X DPR mempertanyakan bagaimana sebenarnya prosedur dalam menjadi tuan rumah," ungkap Gatot.

"Jadi saya meminta kepada bu Rita untuk menjelaskan kepada media terkait media obligation karena selama ini memang dia yang berhubungan dengan OCA," sambung Gatot kepada rekan media termasuk INDOSPORT.

Menurut Gatot, KOI harus segera memberikan penjelasan terbuka terkait hal ini agar tidak muncul hal-hal yang tidak sedap. Host City Contract (HCC) asian Games 2018 memang memiliki anggaran yang cukup besar dan tentu saja ini mengundang pertanyaan.

"Saya harap hal ini jangan lama-lama disimpan, takutnya timbul hal-hal yang tidak sedap. Kemudian harus dijelaskan juga perbandingan dengan Asian Games sebelumnya serta waktu pembayarannya," lanjut Gatot.

Terkait persiapan Asian Games 2018, pada tanggal 9 September 2015 akan dilakukan launching logo Asian Games 2018 bersamaan dengan pembukaan HAORNAS.

3