Asian Games 2018

Erick Thohir Akan Temui Ahok

Rabu, 25 November 2015 20:29 WIB
Penulis: Dian Eko Prasetio | Editor: Zainal Hasan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Mantan Ketua Umum KOI, Rita Subowo melajukan Sertijab kepada Ketua Umum KOI, Erick Tohir di Kantor KOI, Senayan, Senin (22/11/15). Erick Tohir menjabat sebagai Ketua KOI untuk Periode%2 Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Mantan Ketua Umum KOI, Rita Subowo melajukan Sertijab kepada Ketua Umum KOI, Erick Tohir di Kantor KOI, Senayan, Senin (22/11/15). Erick Tohir menjabat sebagai Ketua KOI untuk Periode%2

Dibandingakan dengan Palembang yang sudah melakukan pembangunan wisma atlet sejak Agustus lalu, DKI Jakarta terkesan tidak melakukan progress terkait pembangunan wisma atlet. Terkait hal tersebut, KOI akan mendorong DKI untuk menjelaskan mengenai kendala yang selama ini menghambat DKI.

Terlebih, besok Kamis (26/11) KOI akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan mengagendakan pembahasan mengenai tiga hal terkait pembangunan wisma atlet, velodrome, dan equestrian. Sedangkan untuk pembanguan venue akuatik bukan menjadi tanggung jawabnya DKI melainkan pihak Kemenpora.

“Soal wisma atlet kami masih positif, masih ada sinyal positif, memang mesti ada plan A, plan B, dan plan C, satu-satu akan kita kerjakan dengan baik. Rinciannya sendiri saya rasa di Palembang 7000 (kapasitas) dan mereka mau bangun terus, itu luar biasa. Kalau di Jakarta mungkin sekitar 8000 sampai 10.000 lah dalam satu lahan. Untuk teknisnya nanti, sekarang kita bangun dulu,” jelas ketua umum KOI, Erick Thohir seusai rapat dengan Menpora, Imam Nahrawi.

Presiden klub asal Italia, Inter Milan ini juga meyakini bahwa Jakarta masih bisa melakukan pembangunan ini dengan baik, karena seorang kepala daerah tidak hanya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap Presiden RI, Joko Widodo, tetapi juga kepada masyarakat Indonesia.

“Saya pikir tidak ada kepala daerh yang ingin gagal event-nya, Indonesia ini pernah menyelenggarakan Asian Games tahun 1962, tidak banyak negara yang mendapat kesempatan menyelenggarakan event ii sampai dua kali. Saya optimis dengan Indonesia, apalagi kita ini sebagai penduduk terbesar ke-empat dunia, ekonomi masuk G-20, masa buat event seperti ini gagal. Ya tidak mungkin,” tuntasnya.

59