Kota Makam Sukarno Diusulkan Buka Asian Games

Kamis, 17 Desember 2015 00:26 WIB
Editor: Irfan Fikri
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT

Menpora mengatakan ide awal Blitar menjadi salah satu tempat yang diperhitungkan untuk "kick off" Asian Games 2018, dari meneladani semangat Bung Karno saat menyelenggarakan Asian Games di Indonesia pada 1962.

"Itu masih ide awal, saya berpikir kick off Asian Games dari Blitar. Gerakan semangat kegiatan itu dimulai dari Blitar," katanya setelah ziarah di makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.

Menpora menambahkan, saat ini panitia masih terus melakukan evaluasi persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, termasuk menjadikan Blitar sebagai lokasi kick off. Walaupun belum pasti, Menpora mengatakan akan berupaya.

Ia juga mengatakan persiapan untuk Asian Games 2018 terus dilakukan. Selain persiapan para atlet, perbaikan sarana dan prasarana juga terus dilakukan. Ia pun yakin dengan sisa waktu itu masih mencukupi.

"Kami terus evaluasi, ada waktu dua tahun hitung mundur. Ada moda semangat dukungan besar dan kami akan lanjutkan apa yang dicita-citakan Bung Karno," tegasnya.

Menpora menegaskan, persiapan untuk menjadi tuan rumah Asian Games dengan maksimal dilakukan. Ia ingin kompetisi itu sukses dan berhasil. Ia pun mengaku akan sangat malu, terutama dengan Bung Karno jika Asian Games 2018 tidak berhasil.

Keberhasilan itu, kata dia, merupakan kesuksesan prestasi, sukses penyelenggaraan administrasi, serta roda ekonomi berkembang. Hal itu merupakan salah satu dari cita-cita Bung Karno.

"Bahwa setiap cita-cita yang dilakukan harus ada multi-effects positif, baik prestasi yang bergengsi serta pereekonomian," ujarnya.

Rencananya, pelaksanaan Asian Games akan dilakukan di Jakarta dan Palembang. Untuk persiapan itu, sejumlah langkah sudah dilakukan oleh pemerintah di antaranya melakukan perbaikan venue maupun penyelesaian wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat maupun Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Namun, ia mengaku belum mengetahui dengan rinci lokasi jumlah keseluruhan yang direhab maupun dibangun, sebab yang mengerjakan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Selain rehab ringan, beberapa juga akan dilakukan rehab besar, menyesuaikan dengan standar internasional, misalnya, venue Aquatik dan atletik.

"Kami sedang siapkan, sebab untuk akuatik ada teknis dan ukurannya. Untuk saat ini, yang mendesak adalah wisma atlet, selebihnya kami renovasi," papar Menpora.

Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin agar seluruh fasilitas bisa siap. Ke depan, berbagai lokasi itu juga bisa digunakan untuk kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional.