Semua orang di dunia ini jelas tidak mau memiliki keterbatasan fisik. Pasalnya, seluruh anggota badan sangat berguna untuk menjalani segala aktifitas sehari-hari.
Biasanya orang yang memiliki keterbatasan fisik merasakan hilangnya sebuah harapan untuk mengukir prestasi. Bahkan, ada beberapa yang merasakan putus asa dan mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya.
Tidak halnya dengan wanita bernama Kanya Sesser. Meski tidak mempunyai kedua kaki, Sesser tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari.

Kanya Sesser (kanan) ketika masih berusia lima tahun (Sumber: Huffington Post)
Ia tidak memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya. Hebatnya lagi, Sesser justru berprestasi dalam bidang yang ditekuninya.
Sesser yang merupakan atlet skateboard dan surfing sejak lahir tidak mempunyai kedua kaki. Atlet yang sekaligus menjadi model seksi tersebut diadopsi oleh sebuah keluarga asal Amerika Serikat saat dirinya berumur lima tahun. Ketika itu, keluarga tersebut bertemu dengan Sesser di tanah kelahirannya, Thailand.

Kanya Sesser bersama papan stakenya (Sumber: Huffington Post)
"Saya tumbuh layaknya orang yang mempunyai seluruh anggota badan. Ketika kecil, saya bermain dan berolahraga bersama anak-anak yang sempurna. Mereka selalu ramah kepada saya, tanpa mengucilkan saya," ungkap Sesser kepada The Huffington Post.
Usai diadopsi, Sesser kemudian tinggal bersama keluarga tirinya di Amerika Serikat. Ia belajar berjalan dan berkeliling kota menggunakan stakeboard. Maka dari itu, Sesser tertarik untuk menjadi atlet skateboard.
"Tidak ada kaki, maka juga tidak ada batasan untuk berprestasi. Semuanya bisa dilalukan termasuk menjadi atlet dan model," kata Sesser.

Keseksian Kanya Sesser (Sumber: Huffington Post)
Selain menjadi atlet Skateboard, Sesser merupakan seorang atlet surfing dan model seksi. Alasannya menerjuni dunia modeling lantaran profesi tersebut menunjukan berbagai jenis keindahan seseorang.
"Saya menikmati dunia modeling. Dunia modeling membuat saya mendapatkan uang. Profesi itu juga dapat menunjukan sebuah keindahan seseorang kepada banyak orang. Termasuk saya yang suka menunjukkan kecantikan saya di depan orang banyak, walaupun saya mempunyai kekuarangan," kata Sesser.

Kanya Sesser saat sehabis surfing (Sumber: Huffington Post)
Sesser sendiri memulai profesi modeling ketika ditunjuk sebagai model salah satu brand surfing terkenal dunia, Billabong. Ketika itu, ia masih berusia 15 tahun.
"Modeling adalah sesuatu yang menyenangkan dan itu dapat menunjukkan cerita kehidupan saya. Tidak ada sedikit pun rasa malu ketika saya memiliki keterbatasan. Justru, saya menganggap ketika saya berbeda maka saya merasa seksi," ujar Sesser.
Meski begitu, prioritas utama Sesser adalah menjadi seorang atlet. Ia menganggap modeling hanya profesi selingannya.
"Modeling bukan prioritas utama, itu hanya pekerjaan sampingan," lanjut Sesser.

Kanya Sesser ketika bermain ski (Sumber: Huffington Post)
Di sela-sela waktu luangnya sebagai atlet dan model seksi, Sesser biasanya bermain tenis, basket kursi roda, ski, dan berenang. Ia juga sedang melatih diri untuk bersaing di mono-ski musim dingin di Paralimpiade Korea Selatan 2018.
"Saya puas dengan apa kondisi dan yang saya dapat saat ini. Tidak banyak orang yang memiliki kepercayaan diri untuk menyadari kekurangan anda di antara orang-orang yang tidak mempunyai kekurangan. Kebanyakan orang yang mempunyai kekurangan pasti menutup diri, karena mereka menganggap bahwa masyarakat bakal menjauhi mereka. Jangan lakukan itu, anda harus membuat sesuatu yang bisa dibanggakan," ujar Sesser.