Rahadewi Neta adalah wasit Takewondo asal Indonesia yang dipercaya memimpin pertandingan di Olimpiade 2016. Ia menilai bahwa aksi Menpora tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi. Menurutnya apa yang dialami Imam Nahrawi menjadi hal postitif disamping para atlet yang berjuang sekuat tenaga demi medali Olimpiade.
“Tidur di bandara lumrah sih, dengan waktu beda jam antar negara pasti buat seseorang jetlag dan kelelahan. Atau memang bapak menteri tidak tidur untuk memantau atlet Indonesia yang lagi berjuang di Olimpiade hingga kelelahan di airport perjalanan pulang,” ujarnya melalui pesan singkat kepada INDOSPORT.
“Demi Merah Putih tidak cuma atlet, pelatih yang berjuang mati-matian untuk dapat medali, seorang menteri pun rela nggelongsor demi masyarakat yang cinta olahraga demi menunggu berita baik dari Brasil. At least berita baik sudah dibawa dari Eko Yuli dan Sri Wahyuni, lifter kita yang dapat 2 perak di Olimpiade,” ujar Neta yang juga berlatar belakang seorang atlet.
Tidak hanya itu wasit berparas ayu itu juga mendoakan agar para atlet Indonesia yang sedang berjuang di Olimpiade bisa memberikan penampilan terbaik dan berhasil meraih medali. Para atlet Tanah Air disebutnya punya peluang yang cukup besar.
“Kita masih punya harapan besar dari cabor panahan, BMX, lompat jauh, dan bulutangkis. Mereka punya kesempatan besar. Kita berdoa untuk Merah Putih menjelang hari kemerdekaan 17 Agustus nanti, sejarah untuk Indonesia, merayakan HUT ke-71 disertai prestasi-prestasi anak bangsa yang membanggakan,” harap Rahadewi Neta.
Menpora Imam Nahrawi sendiri tampaknya tidak memedulikan aksi tidurnya di bandara, terbukti ia tetap semangat dan mengucapkan selamat atas raihan medali perak atas nama Eko Yuli Irawan melalui akun media sosialnya.