Islamic Solidarity Games 2017

Hanya di Peringkat 8 ISG, Atlet Indonesia Dinilai Kurang Jam Terbang

Rabu, 24 Mei 2017 23:39 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Wakil ketua KOI Muddai Madang dan rombongan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Wakil ketua KOI Muddai Madang dan rombongan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Wakil Chef de Mission (CdM) Indonesia, Muddai Madang, berpendapat kontingen Tanah Air di ajang Islamic Solidarity Games IV Baku Azerbaijan, telah memperlihatkan kemajuan yang sangat kompetitif.

"Saya melihat sendiri bagaimana sulitnya atlet kita saat bersaing dengan atlet-atlet dari belahan Eropa, terutama di beberapa cabang terukur seperti renang dan olahraga beladiri taekwondo," ujar Muddai Madang saat tiba bersama rombongan besar Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/05/17).

Menurut Muddai, secara umum penampilan atlet-atlet Indonesia di ISG ini cukup baik, khususnya dari perolehan medali. "Pada ISG ini perolehan medali kita 58 medali dengan rincian 6 emas, 29 perak, dan 23 perunggu," ujar Muddai.

Dikatakan Muddai, 29 keping perak sebenarnya berpotensi menjadi emas. Namun karena minimnya jam terbang, atlet Indonesia sulit bersaing dengan negara-negara lain.

"Ke depannya agar bisa lebih kompetitif lagi perlunya peningkatan uji coba karena ISG kali ini telah memperlihatkan persaingan yang sangat kompetitif," tambahnya. Lebih lanjut Muddai menyatakan ISG IV ini mengalami peningkatan dari sisi kualitas.

"Jika dibanding di ISG sebelumnya, ISG kali ini jauh lebih baik bahkan kuaalitasnya sudah sejajar dengan Asian Games," timpalnya.

Indonesia pada ISG 2017, berkekuatan 141 atlet yang berlaga di 13 cabang dari 18 cabang olahraga yang dipertandingkan. Pada klasemen perolehan akhir, Indonesia berada di peringkat 8 dengan 6 emas, 29 perak, dan 23 perunggu.