JD.ID High School League 2019, Liga eSports Sekolah Tertinggi se-Indonesia Segera Dimulai

Rabu, 13 Februari 2019 20:48 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Roadshow JD.ID Highschool League 2019 Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Roadshow JD.ID Highschool League 2019

INDOSPORT.COM - Dua puluh tim eSports SMA/SMK terbaik di Indonesia yang berhasil lolos dari babak kualifikasi akan segera mulai bertanding dalam liga serie A JD.ID High School League 2019

Kedua puluh tim eSports yang terpilih, ialah SMA Marsudini Bekasi, SMA Bhakti Anindya Tangerang, SMAN 7 Bandung, SMAN 23 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 8 Malang, SMKN 1 Cipanas, SMKN 4 Bandung.

Lalu kemudian ada SMAN 1 Surakarta, SMA/K Yadika 2 Jakarta, SMK 1 BPK Penabur Bandung, SMAN 1 Bandar Lampung, SMAN 1 Makassar, SMAN 10 Bandung, SMAN 15 Surabaya, SMAN 6 Cimahi, SMAN 9 Surabaya, SMAN 1 Sidoarjo, SMK Letris Indonesia 2 Jakarta, dan SMKN 8 Malang.

Diana Tjong selaku Direktur Turnamen JD.ID HSL 2019 mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kompetisi ini bukan hanya mempertandingkan eSports semata, melainkan ada misi khusus yang akan disampaikan.

"Lewat HSL 2019 ini saya ingin membuat struktur olahraga eSports di sekolah-sekolah, yang harapannya nanti adalah semoga eSports bisa dijadikan salah satu ekstrakurikuler di setiap Indonesia," ungkap Diana.

Demi misinya untuk membangun pondasi karakter serta pengajaran yang baik lewat eSports untuk generasi muda Indonesia, JD.ID HSL 2019 pun dengan komitmen membangun kerja sama yang baik dengan sekolah, guru, dan orang tua.

"Penyeleksian untuk liga ini sangat ketat, saking besarnya antusias para adik-adik untuk mengikuti lomba ini, banyak kasus cheating ditemukan, dimana calon peserta memanipulasi surat izin dari sekolah dan 'memalsukan' pembina, kami sebenarnya pedih banget nolaknya," ujar Diana.

"Kalau kami menerima itu, berarti kami bertentangan dengan pondasi karakter yang baik yang akan kami bangun," timpalnya.

Untuk para tim yang lolos, pihak penyelenggara akan memberikan subsidi sebesar Rp15 juta yang diperuntukkan untuk segala kebutuhan latihan dan pengembangan tim tersebut hingga Juni 2019 nanti. 

Selain itu, hadiah yang didapatkan oleh pemenang nanti bukan berbentuk uang, melainkan fasilitas lab untuk sekolah dan beasiswa untuk peserta.

"Dari segi hadiah, terlihat bahwa kita memang sangat berkomitmen untuk membangun struktur eSports di sekolah," jawab Diana dengan jelas.

Dengan adanya antusiasme tinggi dunia pendidikan di Indonesia dalam turut menyukseskan kompetisi ini, Diana berharap misinya untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai eSports bisa tercapai dengan baik.