Game PUBG Masuk Fatwa Haram? Wakil Sekjen MUI Buka Suara

Rabu, 20 Maret 2019 18:17 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© HDQWALLS
PUBG Mobile, salah satu game e-sports. Copyright: © HDQWALLS
PUBG Mobile, salah satu game e-sports.

INDOSPORT.COM - Insiden penembakan brutal di Christchruch, Selandia Baru mendapat banyak perhatian dunia serta kecaman dari beberapa pihak.

Seperti salah satunya atlet UFC, Khabib Nurmagomedov yang sebelumnya turut mengecam keras aksi penembakan yang menewaskan 50 orang ini.

Selain dari atlet muslim profesional, dikabarkan juga telah beredar isu dari kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat terkait mengkaji penerbitan fatwa haram game online Player Unknown's Battlegrounds, atau biasa disebut PUBG.

Untuk menghilangkan rasa penasaran, tim INDOSPORT pun berhasil menghubungi Wakil Sekjen MUI Pusat Bidang Fatwa, KH Sholahudin Al-Aiyub.

Saat ditanya terkait isu fatwa haram game online PUBG, KH Sholahudin menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui secara jelas permasalahan ini dan akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama MUI Jawa Barat.

"Saya belum paham tentang masalah itu, biar saya koordinasi dengan MUI Jawa Barat dulu ya," ujarnya dalam sambungan telepon.

Sholahudin sendiri juga mengaku belum bisa berkomentar apapun tentang adanya kabar ini. Ketika ditanya kapan akan mulai menyepakati dengan MUI Jabar, ia belum berani memastikan dan hanya mengatakan bakal dilakukan soal perundingan fatwa haram game PUBG.

"Iya ini kita akan lakukan itu (perundingan fatwa haram game PUBG)," jawab KH Sholahudin.

Diperkirakan, kajian ini dilakukan agar mengetahui apakah kejadian seperti di Selandia Baru ada kaitannya dengan dampak dari game online tersebut atau bukan.

Sebelumnya sempat dikabarkan pula, Negeri Jiran Malaysia juga ingin mengharamkan Game PUBG. Adalah ulama Malaysia, Mufti Negri Sembilan Datuk Mohd Yusof Ahmad yang mewacanakan hal tersebut.

Dikutip dari NewStraitTimes, dirinya menjabarkan bahwa Malaysia harus mempertimbangkan kemungkinan mengharamkan PUBG karena dapat berdampak negatif kepada anak-anak di Malaysia.

"Saya yakin game ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama, tujuannya adalah membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang ganas," ucapnya menjabarkan.

Meskipun begitu, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, justru tidak ingin bila PUBG diharamkan oleh Malaysia. Hal tersebut ia ungkapkan di akun Instagram resmi Syed Saddiq.

"Mau haramkan Video Game PUBG? Saya tidak setuju. Itu penjelasan saya,"

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Fit Malaysia | Syed Saddiq (@syedsaddiq) on

Syed mengatakan bahwa salah satu alasan dirinya menolak game PUBG diharamkan karena banyak masyarakat Malaysia, menikmati game online asal China tersebut dan merasa bahwa game tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur akan terjadinya kekerasan di kehidupan nyata.

Penulis: Neneng Astrianti

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT