Ketua Panitia SEA Games Dituduh Korupsi, Presiden Filipina Beri Pembelaan

Jumat, 29 November 2019 16:12 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
© Wikipedia
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menanggapi tuduhan adanya penyelewengan dana yang dialamatkan kepada Ketua Komite Penyelenggara SEA Games di negaranya (PHISGOC), Alan Peter Cayetano. Copyright: © Wikipedia
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menanggapi tuduhan adanya penyelewengan dana yang dialamatkan kepada Ketua Komite Penyelenggara SEA Games di negaranya (PHISGOC), Alan Peter Cayetano.

INDOSPORT.COM – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menanggapi tuduhan adanya penyelewengan dana yang dialamatkan kepada Ketua Komite Penyelenggara SEA Games di negaranya (PHISGOC), Alan Peter Cayetano. Duterte membela Alan yang diterpa dugaan korupsi dana SEA Games 2019.

Masalah yang terjadi selama persiapan SEA Games edisi ke-30 di Manila, Filipina, tidak hanya soal layanan atlet dan infrastruktur. Masalah kini juga menyerempet pada anggaran dana yang digunakan.

Duterte sebelumnya memang menyayangkan upaya PHISGOC yang kurang maksimal dalam persiapan SEA Games. Namun, dirinya menampik bahwa ketua komite sudah bertindak korupsi.

“Ya, dia (Cayetano) memang harus menjawab (tuduhan korupsi) tetapi saya rasa Cayetanp tidak terlibat dalam korupsi,” kata Duterte seperti dilansir dari Foxsport Asia.

Lebih lanjut, Duterte memang berencana untuk melakukan penyelidikan. Namun penyelidikan tersebut bukan soal tindakan korupsi melainkan penyebab mengapa persiapan SEA Games 2019 dianggap buruk oleh pihak luar.

“Saya tidak menyelidiki Cayetano terkait tuduhan ini, saya hanya berusaha mencari tahu. Saya pikir dana itu belum dicairkan dengan semestinya. Saya tahu Cayetano tidak bisa menangani semuanya, dia harus menunjuk wakilnya,” lanjut presiden.

Sebagaimana diketahui, PHISGOC baru menerima persetujuan dana menyelenggarakan SEA Games 2019 pada April silam. Akibatnya, panitia tak bisa melakukan persiapan untuk ajang dua tahunan tersebut dengan semestinya.

Setidaknya aliran dana yang terhitung masuk mencapai enam triliun peso (sekitar 1,6 kuadraliun Rupiah) yang terbaik dari tiga sumber, yakni separuhnya dari Departemen Keuangan dan sisanya dari PHISGOC dan Komisi Olahraga Filipina.

Parahnya, alokasi dana sebesar 1,5 triliun peso dari PHISGOC, 32 persennya dipakai untuk venue acara, upah atlet (4,8 persen), latihan dan workshop (6 persen), keamanan (8 persen), siaran turnamen (9 persen), dan lain-lain (28 persen).