Berhasil Sabet Medali Emas, Maria Londa Ingin Pensiun dari Dunia Atletik

Senin, 9 Desember 2019 12:47 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Getty Images
Ajang SEA Games 2019 kemungkinan menjadi capaian terakhir untuk atlet lompat jauh Maria Natalia Londa setelah berkarier hampir 20 tahun di atletik. Copyright: © Getty Images
Ajang SEA Games 2019 kemungkinan menjadi capaian terakhir untuk atlet lompat jauh Maria Natalia Londa setelah berkarier hampir 20 tahun di atletik.

INDOSPORT.COM - Ajang SEA Games 2019 kemungkinan menjadi capaian terakhir untuk atlet lompat jauh Maria Natalia Londa setelah berkarier hampir 20 tahun di atletik.

"Setelah saya hitung ini SEA Games ke-6 dan medali ke-12. Sepertinya ini menjadi penutup tapi bagaimana nanti dari PB PASI. Kalau untuk mendampingi atlet junior saya mungkin bisa bertahan, hanya tidak akan lama," ujar Maria Natalia Londa dilansir dari laman Antara.

Maria berhasil menyumbangkan mendali emas untuk kontingen Indonesia. Setelah berhasil mencapai lompatan sejauh 6,47 meter, atlet berusia 29 tahun itu menyingkirkan atlet asal Thailand Chuaimaroeng yang menduduki peringkat kedua.

Lompatan terbaik Maria hari itu diciptakan di percobaan keenam, sementara sang rival terdekat hanya mampu mencatatkan hasil terbaiknya yaitu 6,23m di lompatan kelima.

Mong Mo Vu Thi dari Vietnam berhak atas medali perunggu setelah melompat sejauh 6,16m.

Pada pertandingan atletik sebelumnya, Maria harus puas dengan medali perak di nomor lompat jangkit setelah lompatan sejauh 13,60 meter dikalahkan Chuaimaroeng yang meraih emas dengan lompatan sejauh 13,75 meter.

Perunggu lompat jangkit diraih atlet Vietnam lainnya, Thi Men Vu dengan catatan 13,55m

Menurut pelatih I Ketut Pageh, ketika pertandingan lompat jangkit Maria sebenarnya sedang mengalami menstruasi sehingga merasakan rasa sakit di kakinya.

Rasa sakit itu sudah berkurang setelah perlombaan nomor lompat jauh Maria tampil lebih prima untuk merebut medali emas.

Maria pun memperbaiki catatannya di ajang SEA Games 2017, ketika dia meraih perak di nomor lompat jauh dan lompat jangkit dengan satu emas dan satu perak di Filipina.

"Sebenarnya ini sudah melebihi target pribadi saya, keluar dari riwayat cedera yang panjang itu kadang-kadang membuat rasa percaya dirinya berada jauh di bawah kadarnya jadi puji Tuhan hari ini diberi pengembalian kepercayaan diri lagi," lanjut Maria Nataia Londa

Cedera yang ia derita setelah SEA Games 2015 di Singapura menjadi awal kegalauan atlet kelahiran Denpasar, Bali itu.

Hingga pada awal tahun lalu, Maria ingin memutuskan untuk pensiun menyusul cedera achilles dan tumit yang ia alami ketika latihan.

"Ini akumulasi semua. Sebenarnya sudah dari awal tahun kemarin. Hanya saja bertahan benar-benar untuk menutup 20 tahun. Makanya kemarin bertahan dengan semua proses cedera, sempat putus asa, semuanya. Itu yang benar-benar membuat saya tadi akhirnya lega, semuanya terbayarkan," tutup Maria Natalia Londa.

Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua kemungkinan akan menjadi ajang multi event terakhir yang ia ikuti untuk menggenapi 20 tahun karirnya sebagai atlet.

Penulis: Kurnia Sandi