Fransisca Dimitri, Si Cantik yang Siap Taklukkan Puncak Tertinggi se-Asia Tenggara

Kamis, 12 Desember 2019 20:47 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Dhita Rahfiani/INDOSPORT
Fransisca Dimitri, salah satu pendaki yang akan menaklukkan gunung Hkakabo Razi. Copyright: © Dhita Rahfiani/INDOSPORT
Fransisca Dimitri, salah satu pendaki yang akan menaklukkan gunung Hkakabo Razi.

INDOSPORT.COM - Akan taklukkan gunung tertinggi di Asia Tenggara, tim Eiger lakukan ekspedisi Merah Putih dengan mendaki gunung Hkakabo Razi.

Brand perlengkapan petualangan tropis Indonesia, Eiger telah lakukan persiapan jelang menyambangi puncak Hkakabo Razi pada bulan Agustus 2020 sebagai hadiah di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. 

Selain itu, target yang akan dicapai di ekspedisi ini adalah untuk kembali memastikan berapa ketinggian Hkakabo Razi. Hal tersebut karena pengukuran tinggi gunung yang dilakukan oleh tim ekspedisi National Geographic belum pasti. Pasalnya, tim tersebut gagal di ketinggian sekitar 5.000 mdpl.

Lima pendaki, yaitu Sofyan Arif Fesa, Nurhuda, Fandi Achmad, Putri Handayani, serta Fransisca Dimitri sudah lakukan serangkaian latihan. Sebelumnya mereka sudah melakukan latihan teknik pendakian gunung es di Mount Cook, New Zealand pada November lalu.

Selain itu, tim ekspedisi juga akan melakukan serangkaian pelatihan di bulan Maret 2020 dengan mendaki gunung hutan tropis di Myanmar.

"Tim kemudian melakukan simulasi pendakian di Pangrang Razi, gunung tropis lainnya yang berada di Myanmar sebagai adaptasi dan aklimatisasi sebelum kemudian mengakhiri program latihan di ketinggian Gunung Kangteng Ri di Kierzikstan," ujar Galih Donikara selalu ketua pelaksana ekspedisi. 

Hkakabo Razi merupakan puncak tertinggi di kawasan Asia Tenggara yang terletak di bumi Myanmar, lebih tepatnya di wilayah Kachin yang merupakan perbatasan antara Myanmar dan China. Ketinggian gunung ini mencapai 5.881 mdpl. 

Dalam ekspedisi ini, tim Eiger membutuhkan waktu pendakian sekitar 19 hari dan jika diakumulasi, ekspedisi ini akan memakan waktu sekitar 60 hari.

Sebelumnya, pendakian ini akan dimulai sejak bulan Juli 2020. Akan tetapi, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan para pendaki untuk melakukan ekspedisi ini. 

"Kita inginnya 17 Agustus sampai puncak, tetapi bulan Agustus di Myanmar itu hujan deras tidak berhenti. Jadi, September kira-kira kita sampai," ujar Mayjen TNI Asrobudhi. 

Hkakabo Razi memiliki medan yang cukup berbahaya. Hkakabo Razi memiliki tantangan yang berat mulai dari hutan hujan yang masih perawan, banyaknya binatang buas, kontur tanah yang dilapisi batuan-batuan besar, sampai lapisan salju dan gletser di ketinggian 4600 mdpl. 

Penakluk puncak Hkakabo Razi baru 2 orang saja, mereka adalah pendaki asal Jepang, Takashi Ozaki dan pendaki asal Myanmar, Nyima Gyaltsen.

Tak banyak orang yang mampu taklukan Hkakabo Razi. Pasalnya, pada tahun 2015 tim pendaki dari National Geographic gagal untuk mencapai puncak gunung tertinggi se-Asia Tenggara itu. Sebab itu, tim Eiger merasa tertantang untuk mencapai target ekspedisi mereka dengan menyematkan Sang Merah Putih di puncak Hkakabo Razi. 

Penulis: Dhita Rahfiani