Lanjutkan Kerja Sama, KONI Jabar Kirim Pelatih ke Korea Selatan

Rabu, 4 November 2020 21:24 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Herry Ibrahim
© Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin (kanan) saat konferensi pers di Gedung Koni Jabar, Kota Bandung, Rabu (04/11/20). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin (kanan) saat konferensi pers di Gedung Koni Jabar, Kota Bandung, Rabu (04/11/20).

INDOSPORT.COM - KONI Jawa Barat (Jabar) melanjutkan kerja sama dengan Gyeongsangbuk-do Sport Council, Korea Selatan, dalam pengiriman pelatih olahraga dan pembinaan atlet untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua. 

Menurut Ketua KONI Jabar, Ahmad Saefudin, kerja sama ini sangat bagus untuk meningkatkan prestasi olehraga Jawa Barat. Selain itu, selama ini kerja sama selalu dalam peningkatan prestasi dengan mengirimkan atlet ke Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. 

Pada kerja sama kali ini, KONI Jabar berencana mengirimkan pelatih untuk mengikuti pelatihan di Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Dengan begitu, diharapkan di masa yang akan datang pelatih yang dikirim ke sana, memiliki kapasitas yang tidak jauh berbeda dengan pelatih Korea Selatan

"Pengembangan untuk ke depan, memang 10 tahun itu kita rasakan sudah cukup berhasil signifikan dalam meningkatkan kualitas prestasi atlet Jawa Barat ini," kata Ahmad Saefudin saat konferensi pers di Gedung  KONI Jabar, Kota Bandung, Rabu (04/11/20). 

"Kita ke depan diharapkan setelah 2021 pelaksanaan PON di Papua kita ingin mengirim bukan atlet, tapi para pelatih untuk mendapatkan keilmuan yang memang kita sudah mampu membuktikan, bahwa pelatih Korea, tata cara, proses, maupun pendekatan-pendekatan pada atlet itu memang jauh berbeda," ujarnya. 

Kerja sama KONI Jabar dan Gyeongsangbuk-do sudah dimulai sejak 2010. Saat itu, kerja sama dijalin untuk meningkatkan prestasi olahraga Jabar. Hasilnya, cukup signifikan pada PON 2012 di Riau, Jabar berada di peringkat kedua dan pada PON Jawa Barat 2016, Jabar keluar sebagai juara umum. 

Pada PON Jabar 2016, sembilan cabang olahraga (cabor) yang di kirim ke Korea mampu membuktikan diri dengan menyumbang 30 persen jumlah medali emas Jabar. 

"Oleh sebab itu, saya menelaah kembali selain saya ingin memberikan gambaran pelatih Korea ini signifikan meningkatkan prestasi. Saat itu (2016), kita prediksi hanya bisa meraih 36 medali emas pada PON Jabar, nyatanya bisa meraih 75 medali emas," ucapnya. 

"Sekarang kerja sama tetap meningkatkan prestasi dengan tidak mengirimkan atlet saja, tetapi pelatih juga kita kirim," jelasnya. 

Saat ini, ada 193 pelatih yang menangani atlet Pelatda Jabar untuk PON XX/2021 di Papua. Menurut Ahmad, tidak semua pelatih akan dikirim ke Korea, karena ada beberapa penilaian tertentu bagai pelatih yang akan diberangkat ke Korea. 

"Tetapi kembali lagi bahwa pelatih tidak secara keseluruhan kita kirim, tergantung pada cabang-cabang olahraga unggulan yang di Korea, itu sudah pasti memiliki pelatih unggulan. Kita lagi tunggu, cabor apa saja yang bisa kita kirim ke sana, misalkan ada 10 cabor unggulan Korea di dunia, berarti 10 cabor itu pelatih kita akan kirim ke sana," tegasnya.