x

Aries Susanti Rahayu: Gadis Desa yang Gemar Panjat Pohon Hingga Sabet Medali Emas Asian Games 2018

Kamis, 23 Agustus 2018 21:22 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala

INDOSPORT.COM - Aries Susanti Rahayu menambah perolehan medali emas bagi kontingan Indonesia di Asian Games 2018. Berikut profil singkat Aries Susanti Rahayu. 

Perolehan medali emas kontingen Indonesia akhirnya mencapai setengah dari medali yang ditargetkan oleh pemerintah pada pesta olahraga Asian Games 2018. Indonesia kini sudah meraih 8 medali emas. 

1 medali emas tambahan didapat dari cabor panjat tebing. Adalah Aries Susanti Rahayu yang berhasil menyabet medali emas dari nomor Women's Speed. 

Aries Susanti Rahayu berhasil mengungguli rekannya, Puji Lestari dalam partai final yang digelar di Jakabaring Sport City, Palembang. Usai kemenangan itu, gadis berhijab ini mengungkapkan perasaannya. 

Baca Juga

"Yang pasti alhamdulillah tadi. Apalagi orang tua saya selalu yakin dan turut mendukung. Namun paling penting adalah tadi saya dapat mengontrol diri sendiri," ujar Aries Susanti Rahayu pasca bertanding, Kamis (23/08/18).

Sebelum Aries Susanti Rahayu memenangkan medali emas Asian Games 2018, ada sepenggal kisahnya dari seorang gadis desa hingga dijuluki 'Spiderwoman'. 


1. Profil Singkat

Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, dan He Cullian.

Aries Susanti Rahayu dilahirkan pada 21 Maret 1995 dan kini berusia 23 tahun. Aries dilahirkan di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Ia mulai menggeluti panjat tebing ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Guru olahraga di sekolahnya adalah yang pertama kali mengenalkan olahraga panjat tebing.

Karena memang Ayu, sapaan akrabnya, punya hobi memanjat pohon. Kegemarannya panjat pohon seringkali membuat khawatir kedua orang tuanya karena takut anak perempuannya jatuh.  

Dan sejak sejak mengenal olahraga panjat tebing, ia tak bisa lepas dari olahraga yang cenderung identik dengan olahraga laki-laki. Bahkan, Ayu rela meninggalkan kuliahnya di Jurusan Manajemen, Universitas Muhammadiyah Semarang. 

Meski begitu, Ayu berharap bahwa ia bisa melanjutkan kuliahnya seusai Asian Games 2018. 

Baca Juga

Sebelum Ayu berkutat dengan pelatnas dan pertandingan di Asian Games 2018, Ayu sudah terlebih dahulu membuat harum nama Indonesia di kancah panjat tebing dunia. 

Pada tahun 2017 lalu misalnya, Ayu mendapat medali perunggu di Kejuaraan Panjat Tebing Asia 2017 Tehran di nomor speed. Selanjutnya pada Seri Kejuaraan Dunia 2017 di Wujiang, China, Ayu mendapat peringkat ke-4. 

Berikutnya pada Seri Kejuaraan Dunia 2017 di Xiamen, China, Ayu meraih medali perak. 

Dan pada puncaknya adalah di tahun 2018. Ayu meraih peringkat 4 pada Seri Kejuaraan Dunia di Moscow, Rusia. 

Tak lama berselang, Ayu meraih medali perak pada Seri Kejuaraan Dunia 2018 di Tai'an, China. Lalu, saat bertanding pada Seri Kejuaraan Dunia 2018 di Chongqing, China, nama Ayu semakin melambung. 

Saat itulah, Ayu meraih medali emas dengan mengalahkan atlet Rusia, Elena Timofeeva. Ayu berhasil menorehkan catatan waktu 7,51 detik sedangkan Elena hanya mencatatkan waktu 9,01 detik.

Dari situlah asal mulai julukan 'Spiderwoman' diberikan kepada Aries Susanti Rahayu. Usai memenangkan Kejuaraan Dunia, Ayu lalu fokus menghadapi Asian Games 2018 dan tetap latihan meski sedang berpuasa. 

Hasilnya tak sia-sia, Aries 'Spiderwoman' Susanti Rahayu berhasil memenangkan medali emas Asian Games 2018 sekaligus membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang untuk ke-8 kalinya.

Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Asian Games 2018Panjat TebingProfil Atlet dan FotoProfil Atlet MudaAries Susanti RahayuprofilSerba Serbi Asian Games 2018

Berita Terkini