x

3 Olahraga Populer di Indonesia yang Tak Ada di Asian Games 2018

Selasa, 28 Agustus 2018 08:33 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
LOGO ASIAN GAMES 2018.

INDOSPORT.COM - 40 cabang olahraga dipertandingkan di Asian Games 2018. Namun, ada 3 olahraga populer yang tak dipertandingkan di Asian Games 2018. 

Perhelatan Asian Games 2018 sudah lebih dari setengah jalan. Dari 40 cabor yang dipertandingkan, sejumlah cabang olahraga tinggal memainkan partai final perebutan medali emas. 

40 cabor yang ada di Asian Games 2018, merupakan yang terbanyak kedua sepanjang pelaksanaan Asian Games sejak 1951. Cabor yang ada di Asian Games 2018 hanya kalah dari Asian Games 2010 Guangzhou. 

Saat itu, ada 42 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk cabor Perahu Naga dan Dancesport yang untuk pertama kalinya dipertandingkan. Sama seperti Asian Games 2010, di Asian Games 2018 juga ada cabor yang baru pertama kali dipertandingkan. 

Baca Juga

Ada cabor Basket 3x3, Paralayang, Panjat Tebing, Bridge, dan Martial Arts seperti Ju-jitsu, Kurash, Sambo, dan olahraga tradisional Indonesia, Pencak Silat. 

Meski ada beberapa cabor baru yang dipertandingkan di Asian Games 2018, justru ada beberapa olahraga yang populer di Indonesia, namun tak dipertandingkan di Asian Games 2018. 


1. Catur

Bidak catur (ilustrasi).

Catur merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Banyak orang dari berbagai usia dan kalangan memainkan pertandingan ini. 

Pemandangan orang bermain catur dapat ditemukan dengan mudah di Indonesia. Indonesia sendiri mempunyai beberapa atlet catur yang sudah bergelar Grandmaster. 

Dua yang paling populer adalah Susanto Megaranto, dan Utut Adianto. Meski populer dan Indonesia punya atlet-atlet catur berbakat, cabor catur tak menjadi cabor yang dipertandingkan di Asian Games 2018. 

Catur sendiri memulai debut di Asian Games 2006 Doha, dan kembali dimainkan di Asian Games 2018 Guangzhou. Namun di Asian Games 2014 dan 2018 catur tak dipertandingkan. 

Pada dasarnya, sudah sering terjadi ada cabang olahraga yang pernah dipertandingkan sebelumnya, namun tak dipertandingkan lagi. Salah satu contohnya adalah Binaraga atau Bodybuilding. 

Binaraga pertama kali dipertandingkan pada Asian Games 2002 Busan. Namun Binaraga hanya dipertandingkan hingga Asian Games 2006 Doha. 

Binaraga tak lagi masuk ke cabor Asian Games setelah kontroversi penjurian di Asian Games 2006 Doha. 


2. Biliar

Ilustrasi Biliar.

Biliar juga merupakan salah satu olahraga populer yang tak dipertandingkan di Asian Games 2018. Biliar pernah dipertandingkan sebelumnya di Asian Games 1998 hingga 2010. 

Dan pada Asian Games 2010 Guangzhou, Indonesia memenangkan satu-satunya medali dari cabor biliar. Atlet biliar Indonesia Irsal Nasution kala itu mendapat medali perunggu dari nomor eight-ball singles, atau 8 bola perseorangan. 

Selanjutnya di Asian Games 2014 dan 2018 biliar sudah tak dipertandingkan. Bagi atlet-atlet biliar Tanah Air, ajang SEA Games menjadi wahana untuk mencatat prestasi. 

Karena di SEA Games, cabor biliar sudah dipertandingkan di sejak tahun 1991. 


3. Futsal

Pelepasan Timnas Futsal.

Satu lagi olahraga yang populer di Indonesia namun tak dipertandingkan di Asian Games 2018 adalah futsal. Futsal sendiri memang belum pernah dipertandingkan di Olimpiade atau Asian Games. 

Futsal baru dipertandingkan di Asian Indoor and Martial Arts   Games. Dan Timnas Futsal Indonesia sendiri hanya mengikuti cabor futsal di Asian Indoor and Martial Arts Games pada tahun 2007 dan 2013. 

Cabor futsal sendiri masih membutuhkan waktu untuk dapat dipertandingkan di Asian Games, karena futsal belum pernah dipertandingkan di Olimpiade. 

Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Asian GamesFutsalAsian Games 2018BiliarCaturTRIVIAListicle Asian Games 2018

Berita Terkini