Profil Cabang Olahraga Asian Para Games 2018: Goalball
INDOSPORT.COM – Setelah sukses menggelar Asian Games 2018, Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018. Ajang empat tahunan bagi para atlet luar biasa ini akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 6-13 Oktober 2018.
Penyelenggaraan Asian Para Games ini menjadi yang ketiga. Pertama kali diadakan di China pada tahun 2010 dan di Korea Selatan pada empat tahun lalu.
Peserta lomba tahun ini terdiri dari 41 negara Asia. Sebanyak 18 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan pada gelaran Asian Para Games ketiga ini –Goal Ball menjadi salah satunya.
Cabor ini akan digelar pada tanggal 7-12 Oktober 2018. Namun, sebelumnya ada babak kualifikasi pada tanggal 2-4 Oktober dan technical meeting pada 5 Oktober.
1. Pengenalan Goalball
Olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh Hanz Lorenzen dan German Sepp Reindle di Austria pada tahun 1946. Awalnya dimainkan untuk merehabilitasi para korban Perang Dunia II yang mengalami tuna netra.
Goalball kemudian secara resmi masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di Paralimpiade pada tahun 1976. Di Asian Para Games sendiri, goalball telah dilombakan sejak pergelaran pertamanya di China.
Indonesia akan mengirim total 12 atlet di cabor ini, yakni 6 atlet putra dan 6 atlet putri. Selain tuan rumah, delapan negara lain (Irak, Iran, Jepang, Yordania, Laos, Qatar, Korsel, dan Thailand) akan berkompetisi untuk merebut 2 medali emas yang disediakan.
Di ajang Asian Para Games, Indonesia belum pernah sekali pun meraih medali dari cabor goalball. Maka, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) pun tak menargetkan peraihan medali pada perlombaan yang akan digelar di Balai Kartini, Jakarta ini.
2. Penjelasan Cabor Goalball
Goalball adalah olahraga yang dikhususkan untuk para tuna netra. Maka pendengaran menjadi indera yang paling berperan di sini. Para pemain juga harus memakai penutup mata untuk menghindarinya dari lemparan bola.
Goalball dimainkan di lapangan yang berukuran 18 m x 9 m. Lapangan dibagi tiga bagian: landing area (daerah depan gawang), netral area (tengah lapangan), dan tim area (daerah gawang) untuk melempar (menggelindingkan bola).
Ada dua tim yang bertanding. Tiap tim beranggotakan tiga orang. Mereka harus menjaga gawang mereka yang berukuran 9 m x 1,3 m dari kebobolan.
Pada lomba ini, penonton dan wasit juga tak boleh mengeluarkan suara yang bisa mengganggu konsetrasi para pemain. Wasit hanya bersuara –meneriakkan kata ‘Play!’ untuk memulai pertandingan dan bersiul 2x saat pemain mendapatkan poin.
Permainan dimulai dengan pemain yang melempar bola dari tim area. Saat pemain melempar, bola harus mengenai landing area, jika tidak mengenai atau melebihi landing area terjadi penalti (high ball), dan pemain yang sama tidak boleh melempar lebih dari empat kali berturut-turut.
Jika wasit sudah teriak play tapi pemain masih belum melempar dalam waktu 10 detik, itu juga akan menjadi pelanggaran dan mendapatkan penalti. Jika ada pemain berteriak sebanyak 2x, dianggap pelanggaran dan dia harus keluar lapangan.
Permainan berdurasi 2x12 menit. Ketika ada gangguan suara, wasit juga bisa menghentikan pertandingan sementara. Ada juga kesempatan untuk melakukan pergantian pemain 3 kali untuk setiap tim.
Pada olahraga ini, bola yang digunakan juga unik. Bola seukuran bola basket itu harus kempes dan terdapat lonceng di dalamnya untuk membantu pemain mendengar pergerakan bola.
3. Klasifikasi Goall Ball di Asian Para Games 2018
Untuk dapat bermain di cabor ini, pemain harus lolos dari klasifikasi yang ditentukan. Cabor Goalball ini memiliki tiga klafikasi: B1, B2 dan B3.
B1 artinya pemain yang boleh bermain adalah mereka yang termasuk tunanetra total.
B2 berarti, mereka bisa melihat samar-samar jika ada cahaya.
B3 adalah untuk mereka yang mempunyai penglihatan terbatas (low vision). Biasanya mereka hanya mampu melihat pada jarak 2-6 meter saja.
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Para Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT