Hati-hati! 4 Tips Workout Ini Ternyata Cuma Mitos

INDOSPORT.COM - Melakukan olahraga workout tentu sangat penting dilakukan secara rutin. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa banyak sekali mitos fitness dan olahraga yang ternyata keliru.

Terkadang, Anda mungkin dibuat bingung soal saran mana yang harus diikuti dan mana yang sebaiknya diabaikan. Seringkali, saran yang Anda dengar dari satu orang bisa jadi  bertentangan dengan saran dari orang lainnya. 

Namun, kini para peneliti tampak berbeda pendapat mengenai subjek olahraga, mulai dari jumlah waktu untuk berolahraga hingga waktu yang tepat untuk berolahraga. Pastikan Anda tidak jatuh ke dalam perangkap yang salah, ya. 

Dilansir Business Insider, ada begitu banyak saran yang saling bertentangan tentang kesehatan dan kebugaran di luar sana. Oleh karena itu, berikut 4 tips workout yang ternyata hanyalah sebuah mitos. 

1. Olahraga tidak membantu melawan efek negatif dari penuaan.

Hal tersebut merupakan pernyataan yang tidak benar alias mitos. Kebenarannya yakni olahraga secara teratur akan memiliki manfaat utama bagi otak dan tubuh sehingga membantu menangkal beberapa efek negatif dari penuaan.

Para peneliti di sebuah penelitian Journal of American Heart Association menemukan bahwa orang tua yang menghabiskan lebih sedikit waktu duduk dan lebih banyak waktu bergerak memiliki lebih sedikit tanda-tanda penyakit jantung serta terhindar dari kerusakan dalam darah.

Di Inggris, para ilmuwan mencoba 1.600 sukarelawan yang berusia 60 hingga 64 tahun mengenakan sensor detak jantung selama lima hari. Kemudian mereka menganalisis tingkat aktivitas peserta dan membandingkannya dengan indikator penyakit jantung seperti prekursor kolesterol dan zat yang disebut interleukin-6. 

Secara keseluruhan terbukti peserta dengan lebih banyak aktivitas memiliki tingkat lebih rendah terkena efek negatif kesehatan. 

1. Mitos Lainnya

2. Agar tubuh tetap bugar, lakukan olahraga sebanyak sekali atau dua kali dalam seminggu.

Kebenarannya adalah olahraga sekali ataupun dua kali dalam seminggu tidak akan mengurangi manfaat kesehatan yang berkelanjutan. Agar latihan Anda menghasilkan hasil nyata, Anda harus berolahraga tiga hingga lima kali seminggu. 

Selain itu, informasi yang mendukung hal tersebut ialah sebuah studi baru yang diterbitkan pada bulan Januari di jurnal American Heart Association Circulation yang menemukan bahwa hasil terbaik untuk kesehatan jantung diperoleh ketika para peserta berolahraga empat atau lima kali seminggu.

3. Waktu terbaik untuk berolahraga adalah di pagi hari.

Pernyataan ini bisa dipastikan tidak benar. Jam terbaik untuk berolahraga adalah saat Anda merasa siap untuk berolahraga. Tak masalah jika Anda lebih suka berolahraga di gym pada sore hari atau jika lebih suka berlari sebelum berangkat bekerja di pagi hari. Studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara olahraga pagi ataupun sore.

Sebab kunci berolahraga bukan pada waktunya, melainkan konsistensi kita melakukannya. Maksudnya, saat ingin berolahraga dua kali setiap minggu maka Anda harus melakukannya dengan rutin. 

Konsistensi melakukannya sangat diperlukan supaya tubuh terbiasa melakukannya. Karena jika tidak dilakukan secara konsisten, maka tubuh akan selalu kaget ketika berolahraga. Dampaknya, Anda akan merasakan nyeri badan setiap melakukan olahraga. 

4. Angkat besi mengubah lemak menjadi otot.

Kebenarannya ialah Anda tidak bisa mengubah lemak menjadi otot. Secara fisiologis, lemak dan otot merupakan dua jaringan yang berbeda. Jaringan adiposa (lemak) berada di bawah kulit, diapit di antara otot, dan di sekitar organ internal seperti jantung. Sedangkan jaringan otot dapat dipecah menjadi tiga jenis utama dan ditemukan di seluruh tubuh.

Fakta yang sebenarnya dari berlatih beban ialah latihan beban membantu serat otot yang diselimuti sel lemak. Sedangkan untuk mengurangi lemak, Anda harus melakukan diet secara sehat dan teratur. 

Cara terbaiknya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun dan ikan.

Penulis: Neneng Astrianti