Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin di Makassar, Selasa (03/01/17) menyatakan proyek itu sebenarnya sudah mulai dilaksanakan pada 2016 dengan pembuatan desain venue olahraga ekstrem tersebut.
“Kami sebenarnya sudah mulai sejak 2016 melalui desain pembangunan skateboard park bertaraf internasional. Desainnya sudah ada di tangan pihak sponsor,” katanya seperti diberitakan Antara.
Ia menjelaskan venue olahraga modern itu akan ditempatkan persis di belakang Masjid Terapung Losari atau disekitar Centre Poin Indonesia (CPI).
Venue ini akan berada di lahan seluas kurang lebih 600 meter persegi. Keberadaan venue skateboard tentu diharapkan akan semakin menghidupkan olahraga keterampilan itu di Kota Daeng.

Ia mengatakan bersyukur karena pembangunan venue tersebut sama sekali tidak menggunakan biaya dari APBD namun sepenuhnya ditanggung pihak sponsor.
“Venue khususnya olahraga bahari (dekat laut), ternyata begitu disenangi pengunjung luar negeri sebab jika di Thailand itu butuh 2 hingga 3 jam baru bisa sampai ke venue. untuk Makassar hanya memutuhkan 15 menit sudah sampai dari bandara,” jelasnya.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar sebelumnya juga menyatakan kesiapannya melaksanakan berbagai kejuaraan internasional sepanjang 2017.
Berbagai kejuaraan internasional yang dilaksanakan itu memang sebagai bentuk keseriusan Pemkot Makassar untuk kewujudkan Makassar sebagai sportainment city.
Aksi fantastis pemain skteboard profesional.
“Untuk kejuaraan internasional yang kita agendakan pada 2017 nanti yakni dragon boat, sofbol, jet ski, muaythai, dan panjat dinding,” bebernya.
Menurutnya, sarana dan prasarana yang mendukung di Makassar juga membuat pihaknya lebih terbantu untuk menyakinkan para peserta sehingga sepakat melaksanakan kegiatan internasional di Makassar.
Dengan dukungan dari berbagai negara terhadap kejuaraan internasional itu tentunya menjadi modal berharga untuk bisa menyukseskan kegiatan tersebut.
Keterlibatan lebih banyak negara dalam setiap pelaksanaan kejuaraan internasional juga menjadi referensi kesuksesan agenda tersebut.